Korban Meninggal Selama Protes Venezuela Menjadi 39 Orang
CARACAS, SATUHARAPAN.COM - Jumlah korban meninggal dari beberapa pekan terkait aksi protes yang telah melumpuhkan Venezuela pada Sabtu (29/3) meningkat menjadi 39 orang setelah dua orang lagi menjadi korban dalam insiden terpisah, kata Menteri Dalam Negeri Miguel Rodriguez.
Rodriguez mengatakan di televisi publik VTV di San Cristobal, pusat aktivitas gerakan yang berujung pada beberapa kekerasan terburuk, seorang pria 44 tahun meninggal setelah terkena kabel bertegangan tinggi ketika para demonstran merobohkan papan iklan untuk membentuk barikade.
Seorang pria 33 tahun meninggal setelah mortir rakitan tiba-tiba meledak di tangannya di Maracaibo.
Pemerintah sayap kiri Presiden Nicolas Maduro menghadapi gelombang protes jalanan hampir setiap hari sejak 4 Februari, karena kemarahan publik atas melonjaknya kejahatan, inflasi yang tidak terkendali dan kekurangan barang-barang pokok.
Maduro, pewaris sosialis terpilih mendiang Presiden Hugo Chavez, mengecam demontrasi, mencap mereka sebagai sebuah rencana “fasis” yang diatur oleh Amerika Serikat untuk menggulingkan pemerintahannya.
Ratusan demonstran pro dan antipemerintah kembali lagi turun ke jalan-jalan ibu kota Caracas pada Sabtu (29/3).
Pendukung oposisi berbaris untuk berunjuk rasa terhadap kekurangan komoditas, kejahatan dan sensor pemerintah.
“Mereka menangkap mahasiwa-mahasiswa yang protes namun membiarkan bebas para penjahat dan preman. Kami terisolasi dan tidak bersuara,” ujar pensiunan insinyur Jorge Elias.
Marta Perez (50) menambahkan “Kami muak karena tidak memiliki cukup makanan untuk dimakan, dan para penjahat membunuh anak-anak kami.”
Sementara pendukung setia ideologi “Chavismo” yang diusung Maduro dan pendahulunya berbaris di istana presiden untuk unjuk rasa terhadap dampak lingkungan yang disebabkan oleh berbagai protes. (AFP)
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...