Korban Terorisme Bangun Jaringan Bantu Korban Lain
AMMAN, SATUHARAPAN.COM – Yordania memperingati 11 tahun pengeboman yang ditujukan kepada tiga hotel besar di Amman. Pengeboman tersebut menewaskan 60 orang, melukai 115 orang. Ashraf Khaled, salah satu korban selamat, menginisiasi jaringan di Arab untuk korban terorisme yang selamat.
Khaled, yang hotel tempatnya menikah dibom saat itu, menyediakan diri untuk menginisiasi jaringan itu. Jaringan Arab untuk korban terorisme yang selamat ini merupakan pertama kali di dunia Arab.
Korban selamat ini sangat bangga dengan inisiasinya. Ia berharap dapat membangun kantor pusat di Amman, sekaligus kantor-kantor cabang di negara-negara Arab lainnya. Khususnya setelah Yordania sendiri telah menerima banyak pengungsi yang melarikan diri dari rumahnya sejak negara mereka dilanda perang.
Khaled, yang kehilangan ayah dan ayah dari istrinya, Nadia Alami, dalam pengeboman di Amman, mengatakan ia telah menghubungi Uni Emirat Arab untuk menetapkan satu hari khusus untuk mengingat para korban pengeboman di negara-negara Arab.
Melalui inisiasi itu, Khaled juga mempersiapkan data para korban terorisme, dan mempersiapkan penelitian dengan tujuan membangun generasi baru dengan ideologi modern.
“Saya kenal dia sebagai anak muda yang penuh semangat untuk belajar dan gigih berjuang untuk hal yang bermanfaat bagi masyarakat. Inisiasi ini memiliki aspek yang sosial dan politik, mengekspresikan reaksi Yordania melawan terorisme, dan menggarisbawahi kesadaran publik terhadap ekstrimisme dan bahayanya,” ujar Hassa Momai, profesor hubungan internasional di Universitas Yordania, sekaligus dosen Khaled selama ia kuliah.
Dalam sebuah kesemapatan, Perdana Menteri Yordania, Hani Mulki, mengatakan Yordania tetap kuat dan mampu melawan terorisme. Mulki mengucapkan terima kasih kepada seluruh warganegara Yordania yang selalu siap dan bekerja sama melawan siapa pun yang mencoba mengganggu keamanan dan stabilitas negara.
Anggota senat, Faisal Fayez juga mengingatkan serangan teroris yang telah dialami Yordania merupakan kejahatan internasional yang telah melanggar seluruh aturan agama dan perjanjian internasional. Ia mengajak seluruh warga Yordania untuk melawan terorisme dan menjaga stabilitas negara.
Tokoh pemerintahan Yordania, Atef Tarawneh, juga mengatakan bahwa semua warga Yordania harus tetap waspada terhadap serangan terorisme dan ekstremisme, dan untuk terus memerangi kelompok-kelompok yang menyebarkan ideologi itu.
Sementara itu pemerintah kota Amman, bekerja sama dengan partner-partner lain, menjadwalkan upacara peringatan pengeboman Amman di Taman Martir Abdoun pada hari ini. (jordantimes.com/spw)
Editor : Sotyati
Cara Merawat Kulit Bayi Menurut Dokter
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dokter spesialis kulit dari Rumah Sakit Polri Said Soekanto Jakarta memba...