Terjadi Penembakan dekat TPS di California, Satu Orang Tewas
CALIFORNIA, SATUHARAPAN.COM – Satu orang meninggal dan tiga orang terluka setelah seseorang melepaskan tembakan di dekat tempat pemungutan suara (TPS) di Azusa, pinggiran Los Angeles, hari Selasa (8/11). Namun, sepertinya aksi ini tidak terkait dengan pemilu AS.
“Kami percaya ini tidak ada kaitannya dengan terorisme,” kata Kepala Polisi Los Angeles, Kapten Steven D. Katz. “Ini mungkin ada kaitannya dengan kekerasan rumah tangga, tapi kita harus melihat situasinya lebih lanjut untuk menggali informasi.”
“Kami pikir insiden ini juga tidak ada kaitannya dengan pemilu,” kata dia menambahkan.
Katz menegaskan bahwa tersangka sudah mati dan ditemukan senapan di dekat mayatnya setelah baku tembak dengan empat petugas.
"Penembakan itu berlangsung sangat cepat dan pada jarak sangat dekat," kata Katz. "Kami tidak tahu bagaimana tersangka meninggal. Ada kemungkinan yang sangat kuat ia mungkin telah terkena tembakan atau ia menembak dirinya sendiri. "
Para korban termasuk salah satu laki-laki tua meninggal di ambulans dan dua perempuan, usia 65 dan 59, yang berada dalam kondisi kritis.
Ketika mendengar tembakan, orang-orang mulai berlari ke dalam TPS Memorial Park dan sekolah menengah Slauson sebelum petugas menutup akses pintu.
Elizabeth Hopkinson, seorang warga setempat, mengatakan kepada NBC, dia dan anaknya yang berumur sembilan bulan bersembunyi di sekolah menengah Slauson. Dia hendak melakukan pemilihan saat peristiwa itu terjadi.
Dia mendengar suara tembakan.
Elizabeth adalah salah satu dari 25 orang yang tertahan di ruangan olah raga sekolah bersama sekelompok anak-anak. Seorang warga lain yang juga hendak melakukan pemungutan suara dan menolak untuk disebutkan namanya, mengatakan kepada CNN bahwa dia berada di TPS saat mendengar suara tembakan.
“Pada awalnya, saya pikir itu suara proyek pembangunan. Tetapi orang-orang berlari ke dalam ruang TPS dan mengatakan ada seorang pria mengenakan kemeja putih dan rompi antipeluru melepaskan tembakan,” kata dia. (independent/thewashingtonpost)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Mencegah Kebotakan di Usia 30an
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Rambut rontok, terutama di usia muda, bisa menjadi hal yang membuat frust...