Korban Tewas Banjir di Myanmar 27 Orang dan Terus Bertambah
NAYPYIDAW, SATUHARAPAN.COM - Korban tewas akibat banjir di Myanmar diperkirakan meningkat dalam beberapa hari mendatang. Demikian peringatan PBB, sebagaimana dilansir oleh BBC News.
Empat wilayah barat telah dinyatakan sebagai zona bencana setelah banjir berat yang disebabkan oleh hujan, menelan korban tewas sedikitnya 27 orang. Tapi tim penyelamat belum mencapai banyak daerah dan masih menunggu laporan dari daerah paling parah.
Di wilayah tetangga, yaitu negara bagian Manipur di India selatan, tanah longsor mengubur sebuah desa, menewaskan sedikitnya 21 orang.
Hujan lebat sesungguhnya normal pada musim hujan di Myanmar, tetapi banyak orang di negara itu mengatakan kepada BBC bahwa hujan sangat kuat dalam beberapa pekan terakhir. Angin dan hujan Topan Komen menambahkan kerusakan.
Pada hari Minggu (2/8), Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan mengatakan sekitar 156.000 orang terkena dampak banjir di 12 distrik, tetapi secara total bisa "lebih tinggi secara signifikan."
PBB juga mengatakan:
- Ada "kerusakan luas" pada tempat pemukiman Muslim Rohingya di negara bagian Rakhine.
- Kota Kalay, dengan penduduk 400.000 orang, hanya dapat diakses melalui udara
- Setidaknya 100 rumah hancur karena tanah longsor di negara bagian Chin
- Kota Haka di negara bagian Chin, dengan populasi 40.000, tidak dapat diakses melalui jalan darat karena tanah longsor
Pada hari Sabtu, Mg Mg Khin dari Palang Merah Myanmar, mengatakan kepada BBC negara itu menghadapi "bencana besar".
Hujan lebat diperkirakan terjadi di banyak negara bagian, termasuk Chin, Rakhine dan Magwe, selama dua hari ke depan, menurut ramalan cuaca.
Ribuan orang berlindung di biara-biara Budha, tapi satu laporan mengatakan orang-orang dari minoritas Rohingya Muslim telah meninggalkan beberapa tempat penampungan.
Lebih dari setengah juta hektar sawah terendam banjir, menurut Kementerian Pertanian dan Irigasi.
Banyak warga Myanmar mengatakan hujan kali ini adalah yang terburuk dalam beberapa tahun terakhir. Hujan sudah mulai turun pada pertengahan Juli.
Tanah longsor di negara bagian Manipur memukul sebuah desa terpencil di distrik Chandel, berbatasan Myanmar pada Sabtu pagi (1/8).
Tim penyelamat diharapkan mencapai daerah itu pada hari Minggu karena hujan deras dan tanah longsor, kata seorang anggota parlemen lokal.
Hujan terus menerus dalam beberapa hari terakhir telah pula menghanyutkan jembatan dan jalan dan menelantarkan ribuan tunawisma di India, India NDTV melaporkan.
Di tempat lain, banjir di Vietnam menyebabkan sedikitnya 17 orang tewas dan di Nepal barat, sekitar 36 orang tewas setelah hujan lebat memicu tanah longsor.
Joe Biden Angkat Isu Sandera AS di Gaza Selama Pertemuan Den...
WASHIGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengangkat isu sandera Amerika ya...