Korban Tewas Flu Burung di Tiongkok 96 Orang
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Hampir 100 orang di Tiongkok meninggal akibat virus flu burung H7N9 dalam tiga bulan pertama tahun ini, namun baik jumlah penularan ataupun kematian menurun pada Maret, seperti ditunjukkan data pemerintah.
Total 24 orang meninggal akibat penyakit tersebut pada Maret, ujar Komisi Kesehatan dan Keluarga Berencana Nasional seperti ditunjukkan data bulanan penyakit menular. Jumlah itu turun dari 41 korban meninggal pada Februari dan 31 orang pada Januari. Jumlah total kematian selama periode itu mencapai 96 orang.
Jumlah dari laporan terbaru mengenai korban yang tertular flu burung pada Maret turun drastis menjadi 24 orang dari 99 orang yang tertular pada Februari dan 127 orang pada Januari, seperti ditunjukkan data sebelumnya pada pekan ini, menambah total sebanyak 250 kasus.
Tiongkok pada tahun lalu mencatat 46 korban meninggal dan 144 kasus selama wabah virus H7N9, yang bermula pada 2013 dan merebak kembali pada musim gugur.
Virus H7N9 memicu kekhawatiran penyakit itu kemungkinan bisa bermutasi menjadi sangat mudah menular antarmanusia, yang kemungkinan memicu pandemik global.
Namun, para pejabat Tiongkok dan Organisasi Kesehatann Dunia (World Health Organization, WHO) mengatakan tidak terdapat bukti lebih lanjut terkait penularan antarmanusia, meskipun beberapa kasus penularan sporadis terjadi antarkerabat keluarga.
Para pakar sejauh ini merujuk pada peningkatan musiman dalam beberapa kasus pada tahun ini, kendati dihubungkan dengan cuaca yang dingin.
Tiongkok merespons wabah itu dengan mengawasi ketat pasar unggas hidup dan meningkatkan pemantauan terhadap orang-orang dengan gejala berkaitan dengan virus tersebut. (AFP/Ant)
Editor : Sotyati
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...