Korban Tewas Kelompok Kultus di Kenya Bertambah Menjadi 95 Orang
NAIROBI, SATUHARAPAN.COM-Jumlah korban tewas terbaru dalam penyelidikan kelompok kultus di Kenya telah meningkat menjadi 95 orang ketika pemerintah mengumumkan jam malam dari senja hingga fajar di peternakan milik seorang pendeta yang dituduh memerintahkan para pengikutnya untuk berpuasa sampai mati.
Jurnalis dan aktivis hak asasi manusia pada hari Rabu (26/4) dilarang mengakses peternakan seluas 800 acre (320 hektare), yang telah dinyatakan sebagai “area terganggu dan zona operasi.”
Pendeta Paul Makenzi, yang ditangkap karena diduga mengarahkan para pengikutnya untuk berpuasa sampai mati untuk bertemu Yesus, tetap dalam tahanan polisi hingga setidaknya 2 Mei. Dia mengepalai Gereja Internasional Kabar Baik.
Polisi mengatakan mereka menahan 22 orang selama operasi pencarian dan penyelamatan hari Rabu. Pihak berwenang telah menyelamatkan 34 orang dari properti tersebut, yang berada di dekat kota Malindi, sejak polisi menggrebeg peternakan tersebut awal bulan ini.
Masyarakat Palang Merah Kenya mengatakan bahwa 314 adalah angka terakhir orang hilang. Gerakan sekarang akan dibatasi di peternakan selama 30 hari.
"Perintah jam malam juga telah diumumkan di wilayah tersebut antara pukul 18:00 malam hingga dan hingga pukul 06:00 pagi selama 30 hari," kata Menteri Dalam Negeri, Kithure Kindiki, dalam sebuah pernyataan.
Aktivis hak asasi manusia mempertanyakan langkah untuk melarang mereka mengakses peternakan tempat polisi melakukan operasi pencarian dan penyelamatan bersamaan dengan penggalian. “Kami yang menyoroti kasus ini. Mengapa kita ditinggalkan sekarang?” kata aktivis Victor Kaudo.
Tidak jelas mengapa jenazah yang digali pada hari Rabu merupakan jumlah terendah sejak operasi dimulai pada hari Jumat.
Direktur Penuntut Umum, Noordin Haji, hari Rabu, mengarahkan penyidik untuk mengidentifikasi harta kekayaan para tersangka untuk tujuan penyimpanan, penyitaan, dan perampasan sesuai dengan undang-undang. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...