Korea Selatan dan Utara Sepakat Mengoperasikan Lagi Kawasan Industri Bersama
SATUHARAPAN.COM - Korea Utara dan Korea Selatan menyepakati untuk melanjutkan operasi kawasan industri bersama Gaeseong, yang merupakan simbol kerja sama ekonomi semenanjung Korea yang terbelah akibat perang 60 tahun lalu.
Sebuah pernyataan bersama dikeluarkan, Rabu (14/8) di mana kedua negara sepakat untuk bekerja sama untuk memulai lagi operasiobal Gaeseong Industrial Complex (GIC), dan mencegah penutupan teruolang. Namun tidak disebutkan kapan hal itu akan dilakukan.
Ada lima butir kesepakatan yang dihasilkan dari tujuh putaran perundingan, yang antara lain dua pihak akan melakukan upaya aktif untuk melanjutkan operasi kawasan industri tersebut. Dan sebuah komite bersama akan dibentuk untuk membahas kompensasi atas kerugian ekonomi yang diderita sebagai akibat dari penutupan.
Perjanjian ini akan membantu menurunkan ketegangan di semenanjung Korea menjelang dilakukannya latihan militer bersama Korea Selatan dan Amerika Serikat, hari Senin. Tentang hal ini Korut sempat menyatakan bahwa semenanjung berada pada "ambang perang".
Pada bulan April, Korea Utara menarik 53.000 pekerja dari kawasan industri itu, sebagai puncak dari ketegangan nuklir antara kedua belah pihak, dan Korea Utara mengancam melakukan serangan terhadap Amerika Serikat dan Korea Selatan.
Kawasan industri Gaeseong didirikan pada tahun 2004 sebagai simbol kerja sama kedua Korea. Gaeseong adalah sumber penghasilan utama devisa Korea Utara, dan keputusan untuk menutupnya membuat banyak pihak terkejut.
Sepak Bola Politik
Korea Utara dan Selatan secara teknis masih berperang terkait konflik bersenjata tahun 1950-1953. Perang itu berakhir tanpa perjanjian gencatan senjata.
Tentang kesepakatan Rabu itu, Korea Utara akhirnya mengusulkan putaran terakhir pembicaraan minggu lalu, beberapa jam setelah pihak Seoul mengumumkan akan memulai pembayaran kompensasi sebesar US$ 250 juta (setara Rp 2,5 triliun) untuk usaha yang terkena dampak penutupan Kaesong itu.
Kesepakatan itu disambut para pemilik perusahaan Korea Selatan yang telah mengeluh bahwa Seoul dan Pyongyang menggunakan mata pencaharian mereka sebagai “sepak bola” politik.
"Kami akan melakukan yang terbaik untuk membantu kawasan industri Gaeseong meningkatkan daya saing internasional dan menjadi tempat yang layak untuk investasi global," kata asosiasi yang mewakili pemilik dalam sebuah pernyataan. (koreatimes.co.kr)
Editor : Sabar Subekti
Stray Kids Posisi Pertama Billboard dengan Enam Lagu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Grup idola asal Korea Selatan Stray Kids berhasil menjadi artis pertama d...