Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 12:48 WIB | Minggu, 02 Juni 2024

Korea Selatan Merencanakan Pendaratan di Mars pada Tahun 2045

Gambar planet Mars yang diambil oleh wahana tak berawak China Tianwen-1 terlihat dalam gambar selebaran yang dirilis oleh Badan Antariksa Nasional China (CNSA) pada 26 Maret 2021. (Foto: dok. Reuters)

SEOUL, SATUHARAPAN.COM-Korea Selatan berencana melakukan pendaratan di Mars pada tahun 2045 dan menghabiskan 100 triliun won (US$72,6 miliar) hingga saat itu untuk eksplorasi ruang angkasa, kata Presiden Yoon Suk Yeol pada hari Kamis (30/5) saat peluncuran badan antariksa pertama negara tersebut.

Korea Aerospace Administration (KASA) akan memimpin “ekonomi antariksa” negara tersebut, dengan ratusan badan usaha dan perusahaan berupaya untuk mengangkat Korea Selatan ke dalam jajaran lima kekuatan antariksa terbesar di dunia, kata Yoon.

“KASA akan mengantarkan era antariksa baru dengan membina para ahli sekaligus secara intensif mendukung ekosistem industri dirgantara dan mendorong penelitian dan pengembangan yang menantang dan inovatif,” kata Yoon. Pendarat di bulan pertama di negara itu direncanakan pada tahun 2032.

Korea Selatan menjadi negara ketujuh yang memiliki kendaraan peluncur luar angkasa dan teknologi pengembangan satelit dalam negeri dengan peluncuran roket Nuri pada Mei tahun lalu yang menempatkan satelit kelas komersial di orbit.

Badan ini bertujuan untuk menyederhanakan fungsi-fungsi kebijakan dan pembangunan yang dilakukan bersama-sama di antara berbagai kementerian dan akan membentuk lembaga penelitian dirgantara yang mengembangkan Nuri dan kendaraan peluncuran luar angkasa pendahulunya.

Korea Selatan merencanakan setidaknya tiga peluncuran ruang angkasa lagi pada tahun 2027 dan berencana meluncurkan satelit militer.

Pengumuman Yoon menyoroti peningkatan upaya yang dilakukan negara-negara Asia dalam program luar angkasa untuk alasan praktis, seperti menyempurnakan teknologi roket, dan untuk meningkatkan kebanggaan nasional.

Pada hari Senin (27/5), Korea Utara meluncurkan roket tetapi gagal menempatkan satelit mata-mata militer keduanya ke orbit, yang mereka duga disebabkan oleh kegagalan mesin jenis baru. Namun seorang ahli mencatat upaya tersebut sebagai “lompatan besar” dalam perlombaan ruang angkasa yang mendapat sanksi keras dari negara tersebut.

Korea Selatan, Jepang dan Amerika Serikat mengecam peluncuran yang dilakukan Korea Utara karena melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB yang melarang negara tersebut mengembangkan teknologi rudal balistik.

Program luar angkasa China telah mengembangkan roket-roket berat seperti Long March 5, stasiun luar angkasa Tiangong, wahana antariksa tak berawak, dan penjelajah Zhurong yang mencapai Mars pada tahun 2021.

Pada bulan Januari, Jepang menjadi negara kelima yang melakukan pendaratan di bulan. Tahun lalu, India menjadi negara keempat yang mendarat di bulan, setelah Rusia gagal pada bulan yang sama.

Jepang juga merencanakan misi penjelajahan ke Mars. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home