Korea Utara dan Selatan Bahas Reuni Keluarga
PANMUNJOM, SATUHARAPAN.COM Korea Utara dan Selatan mengadakan pembicaraan pada hari Rabu (5/2) untuk melanjutkan membahas reuni keluarga yang terpisah akibat Perang Korea. Namun demikian, hal ini merupakan isu yang krusial bagi Korea Utara, karena menuduh Selatan menggunakan untuk tawar-menawar.
Pertemuan itu dilakukan di desa perbatasan Panmunjom, tempat gencatan senjata disepakati untuk mengakhiri konflik pada 1950-1953. Pertemuan bertujuan untuk menetapkan tanggal reuni seperti yang dilakukan pada 2010.
Perjanjian akan dilihat sebagai tanda kecil kemajuan antara dua rival dalam beberapa tahun terakhir. Kedua Korea, telah berjuang untuk bekerja sama dan membangun kepercayaan.
Pembicaraan serupa antara Korea Utara dan Selatan dilakukan oleh Palang Merah pada bulan Agustus tahun lalu, dan diakhiri dengan kesepakatan untuk mengadakan reuni pada bulan berikutnya untuk beberapa ratus anggota keluarga.
Setelah proses seleksi keluarga yang dipilih mereka akan bertemu di Gunung Kumgang Utara. Namun pihak Pyongyang membatalkan acara tersebut hanya empat hari sebelum hari yang dijadwalkan.
Meskipun ada pembicaraan di antara pejabat kedua Korea, ada kekhawatiran luas di antara keluarga bahwa mereka bisa menjadi kecewa lagi. Apalagi, Korea Selatan akan memulai latihan militer bersama dengan Amerika Serikat pada akhir Februari, dan ada peringatan dari Korea Utara konsekuensi jika latihan tetap dilakukan.
"Kami akan melakukan yang terbaik untuk membawa kabar baik untuk keluarga yang terpisah," kata kepala delegasi Korea Selatan, Lee Duck-Hang, kepada wartawan sebelum meninggalkan Seoul untuk pertemuan di Panmunjom.
Jika pembicaraan hari Rabu ini disepakati dengan perjanjian, maka setiap acara reuni kemungkinan akan dijadwalkan setelah latihan militer, karena rentan terhadap ketegangan akibat latihan tersebut. (AFP)
Rusia Tembakkan Rudal Balistik Antarbenua, Menyerang Ukraina
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Rusia meluncurkan rudal balistik antarbenua saat menyerang Ukraina pada hari K...