Tiga Bom Meledak di Baghdad, 19 Orang Meninggal
BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM - Tiga ledakan bom terjadi di Baghdad, ibu kota Irak, hari Rabu (5/2), termasuk bom mobil di seberang kantor kementerian luar negeri, yang membunuh 19 orang, merupakan serangan terbaru dalam gelombang kekerasan terburuk hampir enam tahun di negara itu.
Serangan itu juga melukai puluhan orang lainnya, dan diduga dilakukan oleh militan yang terlibat pertempuran di Provinsi Anbar, termasuk oleh Negara Islam Irak dan Levant (ISIL), sebuah kelompok yang juga terlibat dalam konflik bersenjata di negara tetangga, Suriah.
Kekerasan terus meningkat sejak 2008, dan para diplomat telah mendesak agar Pemerintah yang dipimpin kelompok Syiah juga melibatkan kelompok Sunni dalam upaya mengurangi serangan kelompok militant. Namun Perdana Menteri Irak, Nuri Al-Maliki, justru mengambil garis keras menjelang pemilihan parlemen bulan April mendatang.
Pemboman pada hari Rabu itu termasuk serangan bunuh diri yang menyerang ibu kota Irak pada jam sibuk pagi hari. Serangan itu membunuh sedikitnya 19 orang dan menyebabkan 30 lainnya luka-luka, kata para pejabat keamanan dan sumber medis.
Di antara serangan itu adalah bom mobil di seberang kantor kementerian luar negeri di pinggiran zona hijau yang merupakan kawasan untuk anggota parlemen dan kedutaan AS yang dijaga ketat. Seorang pembom bunuh diri menyerang sebuah restoran, sementara kendaraan berisi bahan peledak menyerang sebuah pasar suku cadang mobil.
Korban diperkirakan akan bertambah. Pihak pasukan keamanan juga berhasil menjinakkan bom di pinggir jalan di dekat kantor kementerian perminyakan di Baghdad bagian tengah.
Dalam ledakan di restoran, seorang tentara mengatakan bahwa salah satu dari rekan mereka telah mendekap pelaku (bomber) dalam upaya untuk menyelamatkan orang lain.
Lebih dari 1.000 orang meninggal pada bulan Januari tahun ini, menurut data pemerintah. Pasukan keamanan Irak berjuang untuk mencegah serangan bom, dan juga berjuang melawan jihadis dan militan lain yang telah merebut wilayah Provinsi Anbar.
Tidak ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan terbaru itu, tetapi kelompok-kelompok militan Sunni termasuk ISIL miliki catatan dalam kampanye pemboman terkoordinasi di Baghdad. (AFP)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...