Korsel Tepis Rumor Kim Jong Un Sakit
SEOUL, SATUHARAPAN.COM-Pemerintah Korea Selatan menepis desas-desus bahwa pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, dalam kondisi rapuh, karena spekulasi tentang kesehatannya meningkat di tengah sepinya komentar dari Korut tentang keberadaannya.
Ada kekhawatiran, khususnya di Seoul dan Washington, tentang apa yang akan terjadi pada Korut dan program nuklirnya jika ada sesuatu yang benar-benar terjadi pada Kim. Untuk Korsel dan Amerika Serikat, ketidakhadiran Kim akan berarti kepergian seorang pria yang telah mereka tangani selama dua tahun terakhir untuk mencapai denuklirisasi di Utara, meskipun pembicaraan telah terhenti dalam beberapa bulan terakhir.
Menteri Unifikasi Korsel, Kim Yeon-chul, mengatakan dalam sebuah forum tertutup di Seoul bahwa Korsel “memiliki intelijen yang dengan yakin mengatakan bahwa tidak ada perkembangan yang tidak biasa '' di Korut yang akan mendukung spekulasi tentang kesehatannya, kata kementeriannya hari Senin (27/4).
Menteri tidak akan mengungkapkan di forum hari Minggu (26/4) itu tentang intelijen spesifik yang mengarah pada kesimpulan itu, tetapi ia menekankan bahwa itu dicapai setelah analisis menyeluruh.
Absen di Acara Penting
Desas-desus tentang kesehatan Kim dimulai setelah dia melewatkan peringatan 15 April, ulang tahun ke-108 kakeknya, pendiri Korea Utara, Kim Il Sung. Kim Jong Un adalah generasi ketiga keluarga Kim yang berkuasa di Korut, dan tidak pernah absen pada acara yang paling penting di Korut, sejak mengambil alih kekuasaan dari ayahnya, Kim Jong Il yang meninggal pada akhir 2011. Media pemerintah Korut sejak itu tidak menyebutkan kesehatan Kim atau kegiatan publiknya,
Komentar menteri unifikasi adalah pengulangan pernyataan Korsel sebelumnya, namun gagal menghilangkan desas-desus tentang Kim. Sebagai pemimpin absolut dari sebuah negara dengan program senjata nuklir, kesehatan Kim adalah masalah yang sangat menarik baik secara regional maupun global. Jika sesuatu terjadi pada Kim, beberapa ahli mengatakan itu dapat menyebabkan ketidakstabilan di Korut.
Tawaran Kerja Sama
Kantor kepresidenan Korsela sebelumnya mengatakan memiliki informasi bahwa Kim telah keluar dari Pyongyang, ibu kota Korut, dan bahwa tidak ada perintah kesiapan darurat yang dikeluarkan oleh militer Korut atau Partai Buruh yang berkuasa yang kemungkinan akan dibuat jika Kim benar-benar dalam kondisi serius.
Pada hari Senin, Presiden Korsel, Moon Jae-in, mengulangi tawaran beberapa proyek kerja sama antar-Korea, termasuk kampanye karantina anti-virus corona bersama. Moon juga mengatakan dia akan berjuang untuk kemakmuran bersama "berdasarkan kepercayaan antara Ketua Kim dan saya dan tekad kami untuk (mencapai) perdamaian." (AP)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...