Pakar Sebut COVID-19 Tidak akan Lenyap Saat Musim Panas
BEIJING, SATUHARAPAN.COM – Seorang pakar China pada Senin (27/4) mengatakan, COVID-19 tidak mungkin menghilang saat musim panas, menambahkan bahwa suhu di musim itu tidak cukup panas untuk menyusutkan kasus COVID-19 secara signifikan.
Virus corona baru bisa mati di suhu 56 derajat celsius setelah 30 menit, tetapi suhu musim panas tidak dapat naik setinggi itu, kata Wang Guiqiang, pakar dari Rumah Sakit Pertama Universitas Peking, dalam sebuah konferensi pers.
Menurut situasi epidemi global saat ini, bahkan di musim panas, probabilitas penyusutan kasus COVID-19 yang signifikan tidaklah tinggi, katanya.
Wang mengatakan para pakar sejauh ini tidak bisa mengesampingkan kemungkinan bahwa COVID-19 akan menjadi masalah yang harus dihadapi dunia untuk jangka waktu lama. Wabah ini juga berpeluang kembali merebak di musim gugur atau musim dingin, di tempat-tempat di mana orang-orang berkumpul, tanpa sirkulasi udara yang baik.
Wang mendesak untuk menggabungkan upaya internasional dalam membendung COVID-19, dengan mengatakan bahwa dunia hanya bisa memenangkan perang melawan virus ini jika semua negara bersatu tanpa terkecuali. (Xinhua/Ant)
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...