Korsel Tidak Wajibkan Karantina bagi Yang Sudah Divaksinasi Penuh
SEOUL, SATUHARAPAN.COM-Korea Selatan pada hari Rabu (28/4) mengatakan akan memberikan pengecualian kewajiban karantina bagi orang-orang yang telah sepenuhnya diinokulasi terhadap COVID-19. Ini dilakukan dalam upaya untuk mendorong lebih banyak orang menerima vaksinasi.
Korea Selatan sejauh ini telah memvaksinasi empat persen dari 52 juta penduduknya, tetapi telah menetapkan target yang ambisius untuk memberikan suntikan kepada 70 persen rakyatnya pada bulan September dan mencapai kekebalan kelompok pada bulan November.
Mulai tanggal 5 Mei, penduduk yang telah mendapatkan kedua suntikan vaksin virus corona tidak harus menjalani karantina wajib dua pekan bagi orang-orang yang telah melakukan kontak dengan pasien yang dikonfirmasi atau telah kembali dari perjalanan ke luar negeri, kata Yoon Tae-ho, senior di kementerian kesehatan, ketika memberi pengarahan.
Pengecualian hanya akan berlaku bagi mereka dengan tes COVID-19 negatif dan tidak menunjukkan gejala terkait.
Ini tidak akan berlaku untuk penduduk yang datang dari negara-negara seperti Afrika Selatan dan Brasil di mana varian virus corona ditemukan dan untuk orang-orang yang divaksinasi di luar negeri.
Korea Selatan telah memperoleh total 192 juta dosis vaksin COVID-19, cukup untuk diberikan hampir dua kali lipat dari populasinya, termasuk dari Pfizer, AstraZeneca Plc, Moderna Inc, Johnson & Johnson dan Novavax.
Sejauh ini, vaksin tersebut telah menginokulasi sekitar 2,68 juta orang dengan vaksin AstraZeneca atau Pfizer dan bertujuan untuk memvaksinasi 12 juta orang hingga bulan Juni, meskipun ada keraguan tentang vaksin yang meningkat karena kekhawatiran atas laporan gangguan pembekuan darah.
Korea Selatan melaporkan 775 kasus COVID-19 baru pada hari Selasa (27/4), sehingga jumlah total kasus yang dikonfirmasi menjadi 120.673, dengan 1.821 kematian. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Rusia Tembakkan Rudal Balistik Antarbenua, Menyerang Ukraina
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Rusia meluncurkan rudal balistik antarbenua saat menyerang Ukraina pada hari K...