Korsel Tingkatkan Siaran Propaganda di Perbatasan Korut
SEOUL, SATUHARAPAN.COM - Militer Korea Selatan, hari Rabu (10/2), mengatakan pihaknya meningkatkan siaran propaganda perbatasan yang menargetkan tentara Korea Utara sebagai bentuk protes terhadap peluncuran roket Pyongyang.
Tentara tersebut sejak bulan lalu telah meluncurkan berbagai pesan propaganda di seluruh perbatasan yang dijaga ketat untuk menanggapi uji coba nuklir keempat Pyongyang pada 6 Januari.
Mereka menggunakan lebih banyak pengeras suara - yang dipasang di atas kendaraan yang melaju - di sepanjang perbatasan setelah peluncuran roket Korea Utara pada Minggu, kata juru bicara kementerian pertahanan kepada AFP.
“Kami telah menggunakan lebih banyak pengeras suara di perbatasan dan menayangkan siaran selama beberapa jam lebih lama setiap hari sejak saat itu,” ujar juru bicara tersebut tanpa memberikan informasi lebih lanjut.
Militer berulang kali menayangkan siaran selama enam jam setiap hari.
Peluncuran roket yang secara luas dipandang sebagai uji coba rudal jarak jauh terselubung itu memicu kemarahan internasional dan mendorong kesepakatan Dewan Keamanan PBB untuk menjatuhkan sanksi baru terhadap negara itu.
Peluncuran tersebut merupakan pelanggaran terhadap beberapa resolusi PBB yang sudah ada. Resolusi itu melarang Korea Utara menggunakan teknologi rudal balistik.
Jepang Jatuhkan Sanksi Tegas
Sementara itu, Jepang hari Rabu (10/2) mengumumkan sanksi baru terhadap Korea Utara atas peluncuran roket teranyarnya, termasuk melarang kapal dari negara itu dan melarang masuk warga negaranya.
Pengumuman Jepang muncul setelah Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengutuk keras peluncuran roket pada Minggu dan sepakat untuk segera bertindak dengan menjatuhkan sanksinya sendiri.
“Kami memutuskan untuk memberlakukan sanksi yang tegas,” kata Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe kepada wartawan mengenai langkah terbaru itu, yang menambah sanksi yang sudah dijatuhkan Jepang sebelumnya atas uji coba nuklir dan rudal Korea Utara.
Sanksi tersebut termasuk melarang kapal Korea Utara memasuki pelabuhan Jepang dan melarang warga negara Korea Utara masuk ke Jepang, menurut pernyataan pemerintah.
“Seluruh kapal Korea Utara, termasuk yang mengusung misi kemanusiaan, akan dilarang masuk ke pelabuhan Jepang,” bunyi pernyataan tersebut.
“Kapal negara ketiga yang berlabuh di Korea Utara juga akan dilarang masuk,” imbuh pernyataan itu.
Langkah tersebut juga termasuk mewajibkan laporan keuangan untuk orang yang mengirimkan uang tunai ke Korea Utara, ungkap pernyataan itu. (AFP/Ant)
Editor : Eben E. Siadari
Risiko 4F dan Gejala Batu Kantung Empedu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dokter spesialis bedah subspesialis bedah digestif konsultan RSCM dr. Arn...