Korsel: Total 23 Meninggal Akibat MERS
SEJONG, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Korea Selatan pada Kamis (18/6) melaporkan adanya tiga kematian lagi akibat wabah Middle East Respiratory Syndrome (MERS) sehingga menambah total korban meninggal dunia menjadi 23 orang.
Menurut Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Korea Selatan, tiga kematian terbaru ini menempatkan tingkat kematian akibat penyakit MERS di Korsel menjadi 14 persen sejak pertama kali wabah ini terjadi pada tanggal 20 Mei.
Kementerian itu mengatakan, dua dari tiga orang yang meninggal sebelumnya sudah dalam kondisi kesehatan yang kurang baik, termasuk mengalami penyakit tuberkulosis dan tekanan darah tinggi, yang kemudian diperburuk dengan infeksi MERS dan akhirnya mengakibatkan kematian mereka.
Menurut kementerian, dari 23 kematian terkait MERS, 91 persen atau 21 orang yang terjangkit sebelumnya sudah memiliki masalah dengan kesehatannya dan hampir 80 persen dari korban meninggal dunia berusia 60 tahun atau lebih.
Korsel juga menegaskan adanya tiga kasus baru akibat penyakit virus pernapasan ini. Tiga kasus ini menjadikan total jumlah orang yang didiagnosis tertular MERS menjadi sebanyak 165 orang.
Tiga kasus penderita baru ini termasuk dua perawat di dua rumah sakit lokal yang merawat pasien MERS.
Sejauh ini, hampir semua penularan MERS terjadi di rumah sakit. Pemerintah menyatakan tidak ada alasan untuk terlalu takut dengan penyakit ini.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis Rabu (17/6), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat belum ada penyebaran penyakit yang berasal dari masyarakat Korea Selatan.
Pemerintah Korea Selatan terlambat merilis nama-nama rumah sakit yang terkena MERS, yang telah mencapai 84 rumah sakit sejak Selasa (16/6) lalu.
Menurut kementerian kesehatan, sebanyak 6.729 orang telah diisolasi karena diidentifikasi terinfeksi setelah mereka bersentuhan dengan pasien MERS.
Sementara itu 24 orang yang telah didiagnosis dengan penyakit MERS telah dipulangkan dari rumah sakit setelah dinyatakan sembuh total.
Menurut kementerian, dari 118 orang yang masih dalam pengobatan, 17 di antaranya berada dalam kondisi kritis pada Kamis (18/6).
MERS adalah penyakit virus pernapasan yang baru bagi manusia dengan kasus pertama dilaporkan terjadi di Arab Saudi pada tahun 2012.
Badan kesehatan dunia WHO mengakui "masih banyak kesenjangan dalam pengetahuan mengenai penularan virus ini." WHO juga mencatat kurangnya vaksinasi atau pengobatan untuk penyakit ini telah mengakibatkan wabah dan penyebaran penyakit MERS ini di Korea Selatan. (Foto: yonhapnews.co.kr)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...