Korsel Umumkan Kematian Ketiga MERS
SEOUL, SATUHARAPAN.COM – Korea Selatan (Korsel) mengumumkan kematian korban ketiga diikuti dengan bertambahnya jumlah pasien yang mengidap virus Middle East Respiratory Syndrome (MERS) terhitung pada Kamis (4/6), ada sebanyak 35 pasien yang dirawat karena terpapar virus MERS.
Menurut bbc.co.uk ada lima pasien baru hanya berselang sehari, dan Lebih dari 700 sekolah di Korea Selatan ditutup manakala seorang pasien menjadi korban meninggal ketiga akibat MERS.
Korban dilaporkan meninggal di rumah sakit setelah terpapar virus tersebut dari pasien lain di bangsal yang sama. Sebelumnya, seorang perempuan berusia 58 tahun dan seorang pria berusia 71 tahun telah lebih dulu meninggal akibat virus MERS. Mereka merupakan dua korban pertama yang meninggal akibat virus tersebut di Korsel.
Kementerian Kesehatan Korsel pun memutuskan mengarantina sebanyak 1.600 orang. Dari jumlah itu, sedikitnya 160 di antara mereka ditempatkan dalam isolasi di fasilitas kesehatan negara. Lainnya diperintahkan tinggal di rumah dan membatasi kontak fisik dengan orang lain. Imbas wabah MERS dilaporkan terasa di Korsel. Sebanyak 700 sekolah terpaksa ditutup untuk mencegah kontaminasi.
Di Seoul, jumlah orang yang memakai masker pelindung di moda transportasi umum dan fasilitas umum mulai meningkat.
Efeknya pun merembet ke sektor pariwisata. Organisasi Pariwisata Korea mengatakan sebanyak 7.000 turis, sebagian besar dari Cina dan Taiwan, membatalkan tur wisata ke Korsel.
“Pembatalan dalam skala sebesar ini sangat jarang terjadi. Kebanyakan pelancong mengaku wabah MERS sebagai alasan pembatalan mereka,” ujar juru bicara organisasi tersebut.
Berdasarkan data Pusat Pencegahan dan Kendali Penyakit Eropa, terdapat 1.167 kasus MERS di dunia. Sebanyak 479 di antara kasus-kasus itu berujung pada kematian. (bbc.co.uk).
Editor : Eben Ezer Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...