Korupsi Menjadikan Negara Ladang Subur Ekstremisme
LONDON, SATUHARAPAN.COM-Pemerintah negara Barat perlu meningkatkan upaya mereka membantu memberantas korupsi jika mereka ingin mengalahkan kelompok militan seperti kelompok ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) dan Boko Haram.
Transparency International cabang British dalam sebuah laporan memperingatkan bahwa praktik korupsi di negara-negara seperti Nigeria, Libya dan Irak menyediakan lahan subur bagi para ekstremism.
"Korupsi adalah senjata paling ampuh dalam gudang senjata kekerasan ekstremisme," katanya dalam sebuah laporan setebal 44 halaman yang berjudul "The Big Spin", seperti dikutip AFP.
Laporan itu mengatakan kelompok-kelompok ekstremis mengangkat kemarahan publik tentang penyalahgunaan kekuasaan sebagai sarana untuk meradikalisasi dan merekrut mereka.
Mereka juga menggunakan pejabat korup dan hubungan mereka dengan kejahatan terorganisir untuk memfasilitasi arus keuangan dan jaringan.
Korupsi juga kelemahan bagi lembaga negara yang harus menjaga kontrol pada kekuatan ekstremis, kata laporan itu.
"Gerakan radikal, seperti ISIS berkembang dengan baik jika rakyat kehilangan kepercayaan pada mereka yang berkuasa, ketika para pejabat mencari keuntungan dari penderitaan banyak rakyat, ketika polisi mengeksploitasi ketimbang melindungi, dan ketika peluang ekonomi hanya bagi beberapa orang yang terkait."
Negara Islam berusaha untuk menggambarkan dirinya sebagai kekuatan pengimbang bagi integritas politik dan pelayanan publik yang dapat diandalkan, kata laporan itu.
"Terlalu banyak pemerintah Barat fokus pada berusaha untuk mempengaruhi atau memoderasi perilaku otokrat korup, karena melihat mereka sebagai alternatif untuk ketidakstabilan," katanya.
"Tapi pada akhirnya, pemerintah korup adalah arsitek dari krisis keamanan di masa depan," kata laporan itu.
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...