Korut Ancam Serang Korsel Jika Tidak Hentikan Propaganda
SEOUL, SATUHARAPAN.COM – Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un memerintahkan pasukan yang berada di garis depan untuk siap tempur melawan Korea Selatan," kata media pemerintah Korut hari Jumat (21/8), meningkatkan ketegangan setelah dua Korea terlibat baku tembak di perbatasan bagian barat.
Kim mengadakan pertemuan darurat dengan komisi militer pusat beberapa jam setelah insiden saling tembak dan memerintahkan panglima militer pergi ke garis depan mempersiapkan operasi militer, kata Televisi Pusat Korut.
"Panglima Tentara Rakyat Korea langsung ditugaskan bergabung dengan pasukan di garis depan untuk mempersiapkan operasi militer menghancurkan alat-alat perang psikologis jika musuh tidak menghentikan aksi propaganda dalam waktu 48 jam dan bersiap jika musuh membalas," kata penyiar Televisi Pusat Korut.
Saling tembak dimulai ketika Korut menembakkan peluru ke sebuah unit militer garis depan Korea Selatan pada Kamis (20/8)sore, yang mendorong pasukan Korea Selatan melawan dengan tembakan artileri. Tidak ada korban yang dilaporkan.
Tak lama setelah saling tembak, Korea Utara mengeluarkan ancaman baru akan melancarkan aksi militer jika Korea Selatan tidak menghentikan kampanye propaganda anti-Pyongyang-nya.
Korut dan Korsel saling perang pernyataan setelah Korsel melakukan pembalasan dengan aksi propaganda atas serangan ranjau darat Korut awal bulan ini yang menyebabkan dua tentara Korea Selatan terluka parah.
Korea Selatan menuduh Utara menanam ranjau di zona demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea, satu tuduhan yang dibantah Korea Utara.
Korea Utara mengancam akan melakukan "serangan tanpa pandang bulu" ke Korea Selatan kecuali Seoul menghentikan siaran. (yonhapnews)
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...