Korut Siap Kirim Cheerleading ke Asian Games
PYONGYANG, SATUHARAPAN.COM – Korea Utara (Korut) dalam upaya menekan perang dingin yang berkecamuk dengan Korea Selatan (Korsel) melakukan upaya perdamaian melalui pengiriman kontingen cheerleading (pemandu sorak) di ajang Asian Games. Hal ini dikemukakan salah satu pejabat Korut dalam pernyataan resmi.
“Keputusan tulus kami ini akan mencairkan hubungan Utara-Selatan yang selama ini panas. Rekonsiliasi ini dapat menunjukkan persatuan nasional,” demikian bunyi pernyataan resmi pihak Korut sebagaimana dikemukakan kantor berita Korut, KCNA pada Senin (7/7).
Gaya kepemimpinan Kim Jong Un yang mengirimkan delegasi cheerleading ke Korsel bertolak belakang dengan kepemimpinan mendiang ayahnya, Kim Jong Il.
"Kim Jong Un melanggar gaya kepemimpinan ayahnya yang penuh kerahasiaan dan terselubung. Pengungkapan istri Kim Jong Un ke publik (Ri Sol Ju) adalah sinyal bahwa Kim ingin menunjukkan kepemimpinan yang lebih terbuka," kata Lim Eul-chul, seorang pakar Korea Utara di Universitas Kyungnam, Korea Selatan.
Kim terlihat dengan Ri di sebuah konser musik pada Juli 2012. Tetapi media pemerintah Korut tidak menyebut identitas apapun soal identitas Ri un sehingga memicu spekulasi luas. Wanita berambut pendek itu juga terlihat berjalan di samping sang pemimpin ketika kunjungan ke makam pendiri bangsa Kim Il-sung.
Korut terakhir kali mengirimkan tim cheerleading pada 2005 dalam ajang Kejuaraan Atletik Asia.
Asian Games akan dihelat di Incheon, Korsel, pada September 2014 dan kebetulan kejuaraan atletik pada 2005 tersebut juga digelar di kota yang sama.
Kontingen tim cheerleading Korut terdiri dari 100 orang, akan tetapi tidak dipertandingkan sebagai cabang olahraga.
“Pada hari ini, Korut mengakui dengan kembali mengirimkan cheerleader, maka akan menciptakan atmosfir perdamaian,” lanjut pernyataan resmi pihak Korut.
Kim Eui-do, juru bicara pemerintah Korsel mengatakan masih akan merundingkan dengan pihak penyelenggara tentang usulan Korut itu.
Asian Games 2014 merupakan penyelenggaraan ajang multi olah raga negara-negara se-Asia yang ke-17 mulai dari Kamis (18/9) hingga Minggu (4/10).
Penunjukkan Incheon oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC) bukannya melalui jalan mudah karena Incheon harus berasing dengan New Delhi, India.
Kepastian terpilihnya Incheon sebagai kota resmi penyelenggara Asian Games telah ditentukan pada 2006 di Doha,Qatar.
Akan tetapi menjelang pengundian akhir, pihak New Delhi berkeberatan dengan membengkaknya anggaran penyelenggaraan sebuah ajang pesta multi olah raga seperti ini, sehingga Incheon terpilih.
(time.com/theweek.com/independent.co.uk/wikipedia.org).
Editor : Bayu Probo
Buron Tersangka Kasus Judi Online W88 Ditangkap di Filipina
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Bareskrim Polri menangkap satu tersangka judi online (judol) yang masuk dal...