Kota Betlehem Bersiap Menyambut Natal 2022
RAMALLAH, SATUHARAPAN.COM-Kota Betlehem di Palestina mempersiapkan perayaan Natal yang "mulia" dengan harapan puluhan ribu pengunjung dari seluruh dunia diperkirakan akan datang ke kota itu, kata para pejabat.
Kota di Tepi Barat itu memiliki kepentingan agama dan sejarah khusus bagi umat Kristiani, dan Kota Bethlehem, serta Kementerian Pariwisata Otoritas Palestina, tahun ini telah meluncurkan kegiatan Natal dengan judul, “Dari Bethlehem ke Dunia: Semangat Natal Membawa Kita Bersama."
Walikota Betlehem, Hanna Hanania berkata: "Semua mata dunia saat ini mengarah ke Bethlehem dalam persiapan untuk menandai kelahiran bayi Yesus."
Dia menunjukkan bahwa terlepas dari krisis dunia saat ini, acara tersebut menawarkan kesempatan untuk mempersatukan orang-orang yang setia dan cinta damai serta mempromosikan kebebasan dan martabat bagi semua.
Dan dengan berziarah ke Tanah Suci, Hanania mencatat bahwa pengunjung menunjukkan dukungan mereka terhadap kehadiran Palestina.
Pemimpin sipil mengatakan bahwa pemerintah kota telah mulai bersiap untuk perayaan Natal tahun ini empat bulan lalu.
Kesempatan itu bertepatan dengan peringatan 150 tahun berdirinya Kota Bethlehem dan peringatan 10 tahun masuknya Gereja Kelahiran Yesus ke dalam daftar Warisan Dunia UNESCO.
Dikutup Arab News, dia berkata: “Bethlehem mengenakan setelan kegembiraan baru, dan harapan telah kembali ke hati warga kota setelah lama absen, dan kami menantikan Natal yang mulia tahun ini.
“Bethlehem dan Tanah Suci sangat membutuhkan berkah perdamaian yang tidak datang dengan harga berapa pun, karena harga tertingginya adalah keadilan, karena perdamaian tidak dapat dicapai tanpa keadilan dan cinta di antara orang-orang.”
Dia menambahkan bahwa tujuan pemerintah kota adalah menyelenggarakan perayaan Natal khusus dalam suasana suka cita, dimulai dengan upacara penyalaan pohon pada 3 Desember, pasar Natal, dan kegiatan terkait lainnya di Pusat Perdamaian Bethlehem dan di seluruh kota.
Menteri Pariwisata dan Purbakala Palestina, Rula Maayah, mengatakan tahun ini telah menyaksikan peningkatan tajam dalam jumlah wisatawan dengan jumlah pengunjung pasca pandemi virus corona sudah mencapai 600.000, dengan 100.000 diharapkan bulan depan, mendorong tingkat hunian hotel hingga 80 persen.
Elias Al-Arja, kepala Asosiasi Hotel Palestina dan pemilik Hotel Betlehem, mengatakan bahwa dia memperkirakan banyak hotel di Bethlehem akan penuh selama liburan Natal dan periode tahun baru.
Al-Arja mencatat bahwa sektor pariwisata di Bethlehem, yang memiliki populasi sekitar 30.000 yang didominasi Kristen, adalah yang pertama menderita dampak pandemi dan yang terakhir pulih darinya.
Lima puluh persen ekonomi Betlehem bergantung pada pariwisata dengan kota yang memiliki 56 hotel dengan gabungan 4.500 kamar yang dapat menampung 9.000 orang, hampir 100 toko barang antik oriental, 400 bengkel kerajinan tradisional, dan 20 restoran besar.
Pusat Statistik Palestina mengungkapkan bahwa pada tahun 2020 hingga 2021 sektor pariwisata kehilangan US$1,5 miliar akibat pandemi.
Jeries Qumsiyeh, direktur Kementerian Arkeologi dan Purbakala Palestina di Betlehem, mengatakan kepada Arab News bahwa tahun ini kementerian tersebut ingin menyoroti komponen agama, warisan, dan pariwisata tidak hanya di Bethlehem tetapi juga kota-kota Yerusalem dan Nazaret.
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...