Menag Luncurkan Program Penguatan Moderasi Beragama Bebasis Keluarga Maslahah
SURABAYA, SATUHARAPAN.COM-Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur meluncurkan program Penguatan Moderasi Beragama Berbasis Keluarga Maslahah. Dalam implementasinya, Kanwil Kementerian Agama Jatim menggandeng sejumlah ormas, antara lain Nahdlatul Ulama.
Program ini dirilis oleh Menag, Yaqut Cholil Qoumas, di Asrama Haji Sukolilo Jawa Timur, hari Senin (12/12). Program ini untuk mengimplementasikan salah satu prioritas Kementerian Agama di Jawa Timur, yaitu Penguatan Moderasi Beragama.
"Seluruh program di Kementerian Agama harus dipastikan bermanfaat dan memberikan maslahah," kata Menag. "Dahulu, ada program Keluarga Berencana, ada Posyandu yang menurut saya luar biasa dampaknya bagi keluarga. Nah, saat ini kita akan membuat program Keluarga Maslahah, yang di dalamnya ditambahkan penguatan tentang hak-hak kewarganegaraan."
Ada empat dimensi yang perlu diperhatikan dalam menjalin sinergi. Pertama, jumlah kerja sama yang dilakukan. "Semakin banyak kerja samanya, maka akan semakin banyak pesan yang tersampaikan kepada masyarakat," kata Menteri.
Kedua, ruang lingkup geografis kerja sama dan aktivitas yang dilakukan harus memperhatikan sumber daya yang tersedia. Ketiga, tingkat kecanggihan kerja sama, agar kegiatan kerja sama berjalan baik, harus didukung dengan perkembangan teknologi informasi.
“Bikin aplikasi yang bisa memudahkan kerja. Sehingga, kerja sama yang dijalin tidak manual dan konvensional. Untuk itu, saya membawa Staf Khusus Menteri Agama, Wibowo Prasetyo, yang ngurusin digitalisasi untuk mendukung kegiatan ini," tegas Gus Menteri.
Keempat, tingkat penerimaan. Program Penguatan Moderasi Beragama Berbasis Keluarga Maslahah harus benar-benar sampai ke bawah dan harus dirasakan masyarakat secara luas.
Kakanwil Kemenag Jatim, Husnul Maram, menyampaikan bahwa tujuan program ini adalah memberikan bekal tambahan tentang pentingnya penguatan moderasi beragama berbasis keluarga maslahah di Jawa Timur. Program ini menyasar para tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyambut baik program tersebut. "Sering-seringlah ke Jawa Timur, Gus Menteri. Semoga dengan kehadiran Gus Menteri, masyarakat semakin maju dan mendapatkan pencerahan, utamanya dalam membangun keluarga maslahah," kata Khofifah Indar Parawansa.
Hadir juga dalam kesempatan ini, Rois Am PBNU, KH Miftahul Akhyar, Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, Sekjen PBNU, Saifullah Yusuf, serta sejumlah Rektor Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se Jawa Timur, Kepala UPT Asrama Haji, dan ASN Kemenag se Jatim.
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...