Kota Mataram Akan Gelar Festival Jazz untuk Kemanusiaan
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gempa besar yang mengguncang Lombok berturut-turut pada 29 Juli, 5 Agustus, 9 Agustus, dan 19 Agustus lalu berdampak luas di masyarakat salah satunya persiapan festival jazz yang telah dua tahun berturut-turut digelar. Para seniman, pekerja kreatif yang sejak awal menggagas event turut menjadi korban.
Rencana festival jazz sempat tertunda meski akhirnya tetap disepakati digelar dengan konsep yang berbeda. Jika pada penyelenggaraan sebelumnya murni untuk hiburan, festival jazz di Pantai Senggigi kali ini digelar untuk misi kemanusiaan.
Mengangkat tajuk “Sound of Humanity”, Bandini production menggelar Mataram Jazz & World Music Festival 2018 di Lapangan Umum Sangkareang, Mataram pada 8-9 Desember 2018. Perhelaran tersebut akan menampilkan Tohpati Ethnomission, Jason Ranti, Dua Drum, Astrid Sulaiman Quartet, Jazz Muda Indonesia feat Agis Kania, Ary Juliant, Sura Dipa, Cerita Fatmawati, Jadeq. Sambava, Neo Decker, Pesawat Kertas, One & Flower, Don’t Tell Mom, Pelita Harapan Jazz Project feat JKR.
Jika pada penyelenggaraan terdahulu, lapak-lapak yang disiapkan untuk sponsor dan pebisnis yang mau jualan, kini lapak disiapkan untuk lembaga kemanusiaan.
“Mereka akan membuka stand yang nantinya akan diisi oleh berbagai lembaga kemanusiaan, kelompok relawan yang membantu korban gempa. Stand akan diisi oleh foto dan video kegiatan relawan, stand juga boleh untuk jualan. Jualan yang tentu saja hasilnya untuk mendanai kegiatan relawan maupun membantu para korban,” jelas nara-hubung Poetra Januar kepada satuharapan.com, Senin (3/12).
Melalui event bertajuk “Sound of Humanity” tersebut, mereka semua akan berkumpul, dihibur oleh para musisi jazz dan menjadi ajang "reuni" para relawan, para korban gempa, TNI, Polri, Basarnas, Brimob, BNPB dan BPBD, dan pihak terkait lainnya bertemu di lapangan tidak untuk melulu memperbincangkan rencana rekonstruksi dan rehabilitasi pasca gempa. Event menggelar Mataram Jazz & World Music Festival 2018 kali ini diharapkan menjadi reuni bagi para seluruh pihak yang telah menaruh perhatian pada kemanusiaan.
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...