Kota Suwon, Korsel, Sebulan Tanpa kendaraan Pribadi
SUWON, SATUHARAPAN.COM - Kota Suwon di Korea Selatan punya ambisi yang kuat untuk mendorong masyarakat menggunakan transportasi publik. Dalam sebulan ke depan mulai 1 September kota ini melarang total warganya menggunakan kendaraan pribadi.
Dalam sebuah acara yang disebut EcoMobilility World festival (Festival Dunia Eko-Mobilitas), penyelenggara dan pemerintah kota meminta seluruh warga Suwon menggunakan angkutan umum, sepeda atau jalan kaki.
Suwon adalah kota yang terletak 30 kilometer di selatan Seoul, ibu kota Korea Selatan. Populasi penduduk kota itu sekitar satu juta jiwa. Ini adalah kota yang pada umumnya di Asia dengan penduduk yang padat. Namun Suwon hanya memeiliki lima jalan utama.
Kemakmuran yang tumbuh di Korea Selatan membuat kota itu juga dipenuhi kendaraan. Kemakmuran membuat setiap orang ingin memiliki kendaraan, bahkan kendaraan menjadi salah satu simbol status. Kemacetan pun menjadi masalah.
Sebagaimana kota lain di dunia, masalah yang dihadapi adalah kemacetan dan pencemaran lingkungan, khususnya udara, yang disumbang terutama oleh kendaraan bermotor. Namun untuk mengajak warga beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan umum adalah persoalan yang kompleks.
Ide sebulan bebas kendaraan pribadi muncul dari wali kota Suwon, Yeom Tae-young pada tahun 2011. Dia menantang untuk menyelenggarakan festival dengan memberi kesempatan kota Suwon bebas kendaraan pribadi selama empat pekan. dan tentu saja kota itu menyiapkan diri dengan sarana transportasi publik yang memadai.
Dalam sambuatannya, Yeom Tae-young mengatakan, “Saya berharap fertival EcoMobility kenjadi kesempatan bagi Suwon mempromosikan dirinya sebagai kota yang ramah lingkungan di mana setiap warga menempatkan diri pada upaya utama membangun sistem transpotasi publik.” (ecomobility.org
Puluhan Anak Muda Musisi Bali Kolaborasi Drum Kolosal
DENPASAR, SATUHARAPAN.COM - Puluhan anak muda mulai dari usia 12 tahun bersama musisi senior Bali be...