Loading...
EKONOMI
Penulis: Ignatius Dwiana 08:20 WIB | Rabu, 12 Februari 2014

KP3EI Lakukan Groundbreaking 6 Proyek di Sulawesi Senilai Rp 21 T

(Foto Ilustrasi: Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia)

MAMUJU, SATUHARAPAN.COM – Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI) melaksanakan groundbreaking di Sulawesi. Tercatat sebanyak enam proyek dengan total nilai 21 triliun rupiah. Total investasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang groundbreaking di Sulawesi periode Mei 2011 hingga Februari 2014 mencapai 83,72 triliun rupiah.

“KP3EI sesungguhnya tidak berhenti hanya sampai pada tahap pelaksanaan groundbreaking saja. Kami akan terus melakukan monitoring kemajuan dari proyek-proyek MP3EI paska groundbreaking sampai pada tahapan operasional/produksi,” kata Ketua Harian KP3EI yang juga Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa  di Mamuju, Sulawesi Barat, pada Senin (10/2).

Hatta merinci keenam proyek MP3EI yang di groundbreaking di Sulawesi.

Pertama, Mamuju Arteri Road untuk mendukung Pelabuhan Belang-Belang dengan sumber pendanaan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Kedua, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Tumbuan Mamuju 450 MW dengan sumber pendanaan dari PT Haji Kalla.

Ketiga, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Belang-Belang 2x25 MW.

Keempat, Pabrik Minyak Kelapa Sawit.

Kelima, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Sulawesi Barat.

Keenam, Dermaga BBM atau Depo Pertamina Belang-Belang.

Konektivitas dan Logistik

Hatta menuturkan, melalui proyek-proyek itu KP3EI berharap konektivitas energi dan logistik di Koridor Ekonomi Sulawesi, khususnya di Wilayah Sulawesi Barat akan semakin berdaya saing. Infrastruktur konektivitas dan energi itu akan mendorong lebih banyak pusat-pusat pertumbuhan baru untuk tumbuh dan berkembang di wilayah Sulawesi Barat.

“Lebih penting dari semua itu, kita tidak bisa membiarkan putra-putri kita generasi ke depan, menjadi penonton atau berperan marjinal dalam dinamika ekonomi di wilayah kita. Untuk itu, kita harus memastikan hadirnya Pilar ketiga MP3EI, yaitu sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang berilmu-pengetahuan dan berteknologi,” jelasnya.

Menurutnya, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dipastikan menjadi modalitas inovasi bagi hadirnya Indonesia yang kuat, mandiri dan berdaya saing secara berkelanjutan.

“Mari kita kawal bersama, kita tuntaskan, kita jaga keberlangsungannya. Lebih jauh lagi, kita jadikan modalitas untuk menuntaskan transformasi masyarakat kita, Bangsa Indonesia, menjadi Bangsa yang unggul. Saya yakin kita bisa meraihnya,” kata Hatta.

Data KP3EI mencatat, tema Koridor Ekonomi (KE) Sulawesi adalah sebagai ‘Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Perikanan, Migas, dan Pertambangan Nasional’. Fokus pengembangan kegiatan ekonomi utama Sulawesi berupa perikanan, kakao, pertanian pangan, nikel, dan migas.

MP3EI mencermati KE Sulawesi secara khusus sebagai bagian konektivitas domestik dan global Indonesia. Karena di KE Sulawesi mempunyai pelabuhan Hubungan Internasional Bitung dan juga diposisikan Bandara Hubungan Internasional di Kawasan Timur Indonesia.

Kedua komponen konektivitas logistik ini, mendudukkan sukses MP3EI di Koridor Ekonomi Sulawesi sebagai faktor penting sukses pencapaian tujuan dan sasaran dan program-program pembangunan Indonesia ke masa depan.

Dalam Data KP3EI tercatat realisasi pencapaian proyek MP3EI di KE Sulawesi setiap tahunnya menunjukkan hasil yang sangat menggembirakan. Pada tahun 2011 tercatat beberapa investasi yang sudah groundbreaking. Di antaranya 19 proyek untuk sektor riil dengan nilai investasi 37,2 trilyun Rupiah dan 16 proyek infrastruktur dengan nilai investasi 12,9 triliun rupiah.

Pada tahun 2012, KE Sulawesi mencatat realisasi 2 proyek sektor riil yang telah groundbreaking 9,7 triliun Rupiah dan 4 proyek infrastruktur 2,1 triliun rupiah. Sementara hingga Desember 2013 terdapat satu proyek sektor riil yang telah groundbreaking 100 milyar Rupiah dan dua proyek infrastruktur 465 miliar Rupiah. Total jumlah investasi KE Sulawesi yang telah groundbreaking mencapai 62,72 triliun rupiah. (PR)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home