KPA Kutuk Keras Penembakan Petani Cianjur
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) mengutuk keras penembakan petani Cianjur, Jawa Barat pada Selasa (25/6). Para petani ini menolak kehadiran perusahaan tambang pasir besi PT Mega Top Inti Selaras yang melakukan penambangan di daerah Cianjur.
Dikabarkan, ada lima orang yang tertembak dan satu di antaranya kritis karena tertembak di bagian dada oleh aparat keamanan. Informasi yang dihimpun KPA dari Paguyuban Petani Cianjur (PPC) dan warga di tiga Kecamatan Cianjur Selatan yaitu Sindangbarang, Sidaun, Argabinta mengatakan alasan penolakan warga adalah karena perusahaan tersebut telah merusak lingkungan.
PT Mega Top Inti Selaras melakukan eksploitasi pasir besi di Pantai Selatan Cianjur. Akibatnya pantai tersebut sepanjang 70 km mengalami abrasi. Abarasi ini membahayakan masyarakat Cianjur karena merusak fungsi sosial dan ekologis pesisir.
Maka dari itu dalam rilis yang diterima satuhrapan.com, KPA menyatakan: pertama, mengutuk keras aparat keamanan yang melakukan penembakan kepada para petani. Kedua, menolak keberadaan penambangan pasir besi di sepanjang Pantai Selatan Pulau Jawa. Ketiga, mendesak pemerintah segera melakukan reformasi agraria agar dapat menyelesaikan konflik agraria secara keseluruhan. Keempat, mengajak seluruh kaum tani, buruh, nelayan, mahasiswa dan elemen lain untuk turut serta dan mendorong pelaksanaan reformasi agraria.
Editor : Sabar Subekti
Jaktim Luncurkan Sekolah Online Lansia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur meluncurkan Sekolah Lansia Onl...