Loading...
HAM
Penulis: Ignatius Dwiana 18:34 WIB | Selasa, 18 Juni 2013

KPAI Serukan Hak Anak Muslim Syiah Sampang Dipenuhi

Perwakilan pengungsi Syiah Sampang menemui KPAI melaporkan nasib anak-anak mereka yang masih tinggal di pengungsian, Selasa (18/6) (foto: Dedy Istanto)
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Sampai hari ini puluhan keluarga dari kelompok Muslim Syiah yang menjadi korban diskriminasi di Sampang, Madura, masih mengungsi di Gedung Olah Raga (GOR) Sampang. Sudah lebih dari delapan bulan mereka menjadi pengungsi sejak rumah mereka diserang pada 26 Agustus 2012 lalu. Demikian menurut laporan Komnas Perlindungan anak Indonesia (KPAI) yang disampaikan di sekretariat KPAI Menteng Jakarta pada hari Selasa ini (18/6).
 
Laporan tersebut disampaikan Badriyah Fayumi, Ketua KPAI, ketika menerima perwakilan para korban yang datang ke sekretariat. Para korban ke KPAI dengan menggowes sepeda dari desa mereka untuk mengadukan nasib anak-anaknya yang tinggal di pengungsian. Karena keluarga, termasuk anak-anak kelompok Muslim Syiah hidup dalam kondisi memprihatinkan. Fasilitas pendidikan serta pelayanan kesehatan yang tidak mendukung. Pemerintah juga sudah menghentikan kebutuhan dasar para pengungsi seperti makanan, minuman, kesehatan, dan pendidikan.
 
Kelompok Muslim Syiah berharap Pemerintah segera menyelesaikan kasus yang mereka alami, terutama pemulihan hak-haknya sebagai warga negara. Mereka juga meminta Pemerintah segera memulangkan mereka ke tempat tinggal atau desa asal mereka.
 
KPAI dengan mengutip UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak meminta negara menjamin pemenuhan hak-hak Muslim Syiah Sampang, termasuk pendidikan, kesehatan, serta jaminan sosialnya. Meminta Pemerintah Pusat dan Daerah segera menyelesaikan persoalan anak-anak di Sampang secara komprehensif dan sistemik. KPAI juga meminta Pemerintah harus menjamin keamanan dan melakukan langkah-langkah serius menuju tercapainya reintegrasi sosial antara warga Syiah dengan masyarakat Sampang. Segenap tokoh agama dan tokoh masyarakat diminta terus membangun dialog keagamaan yang konstruktif sehingga menjadi dasar kehidupan berbangsa dan bernegara yang aman, damai, dan rukun dalam perbedaan.

Editor : Yan Chrisna


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home