Malala dan PBB: Petisi untuk Hak dan Keamanan Bersekolah
SATUHARAPAN.COM – Malala Yousafzai , gadis Pakistan berusia 15 tahun yang menjadi target pembunuhan, menjadi orang pertama yang menanda tangani petisi dunia baru yang mendesak tindakan untuk menjamin hak setiap anak untuk bersekolah dengan aman. Petisi ini diluncurkan dengan dukungan Utusan Khusus PBB untuk Pendidikan, Gordon Brown. Demikian dilansir dari situs UN News Centre hari Senin (17/6).
Peluncuran petisi lahir setelah serangan yang menewaskan 14 siswa di sekolah perempuan di Pakistan. Gordon Brown mengatakan kekerasan atas siswa perempuan makin meningkat dan brutal. Ini terjadi delapan bulan setelah percobaan pembunuhan Malala dan dua temannya, Kainat dan Shazia. Mereka menjadi target teroris hanya karena ingin bersekolah.
"Itulah sebabnya hari ini, sebelum Hari Malala pada tanggal 12 Juli, kami meluncurkan petisi kami di seluruh dunia untuk menuntut para pemimpin global memastikan 57 juta anak perempuan yang tidak dapat bersekolah dan anak laki-laki diberi kesempatan pendidikan," kata Gordon Brown.
Kehadiran Malala Yousafzai di Markas Besar PBB pada tanggal 12 Juli akan menandai pidato besar pertama di muka umum sejak dia ditembak Oktober lalu. Dia akan bergabung di PBB dengan ratusan orang muda dari seluruh dunia.
Petisi dan acara PBB ini bagian dari upaya untuk membangun pendidikan dasar universal di bulan Desember 2015, batas waktu Tujuan Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals, MDGs) satu paket target anti kemiskinan yang ditetapkan negara-negara anggota PBB dalam KTT 2000.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan untuk peluncuran petisi, Malala Yousafzai mengatakan bahwa para teroris menyerang sekolah anak perempuan, dan disebut oleh Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, dikutuk sebagai tindakan pengecut pada akhir pekan lalu.
“Para perempuan yang tidak bersalah yang mati pada hari Sabtu tidak ada hubungannya dengan politik dan mereka hanya ingin memberdayakan diri dengan pendidikan. Memperoleh pendidikan adalah hak setiap orang dan kebangkitan perempuan, serta tidak ada yang diperbolehkan untuk mengambil hak ini dari mereka,” tegasnya.
Gordon Brown dan Malala Yousafzai mendukung inisiatif Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon untuk mempercepat kemajuan menuju Inisiatif Awal Pendidikan Global PBB (UN Global Education First Initiative) untuk menempatkan setiap anak di sekolah, meningkatkan kualitas belajar, dan menumbuhkan kewarganegaraan global pada akhir 2015.
Editor : Sabar Subekti
Peretas Korut Curi Kripto Senilai 58 Miliar Won
SEOUL, SATUHARAPAN.COM - Korea Selatan mengkonfirmasi bahwa peretas Korea Utara (Korut) berada di ba...