KPK Geledah Kantor Dinas PU Kota Madiun - Satu Harapan
INDONESIA
Penulis: Reporter Satuharapan 15:19 WIB | Selasa, 18 Oktober 2016

KPK Geledah Kantor Dinas PU Kota Madiun

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo (kanan) bersama Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan (tengah) dan Ketua DPRD Jateng Rukma Setyabudi (kiri) memperlihatkan piagam komitmen bersama pencegahan korupsi terintegrasi saat Rakor Bupati/Wali Kota se-Jateng, di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (18/10). Rakor tersebut membahas tentang rencana aksi bersama Koordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi antara pemprov dengan pemkab/kota se- Jateng agar terbangun sistem kinerja yang memiliki akuntabilitas dan integritas. (Foto: Antara)

MADIUN, SATUHARAPAN.COM - Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Madiun, Jatim yang berada di Jalan Panjaitan terkait kasus dugaan korupsi dan gratifikasi proyek pembangunan Pasar Besar Madiun (PBM) senilai Rp 76,5 miliar, hari Selasa (18/10).

Tim yang beranggotakan lebih dari lima orang tersebut melakukan pemeriksaan di ruang Subdin Tata Kota dan Tata Bangunan; Subdin Pemeliharaan/Pembangunan Jalan dan Jembatan; Subdin Tata Ruang Perizinan; Bagian Tata Usaha; dan Kepala Dinas PU.

Penggeledahan dilakukan sekitar pukul 10.30 WIB dan hingga pukul 13.00 WIB belum selesai. Petugas masih sibuk memeriksa berkas di kantor DPU.

Sayangnya, tak satu pun petugas dari KPK yang bersedia memberikan komentar kepada awak media. Penggeledahan tersebut merupakan hari kedua setelah sebelumnya menggeledah ruang kerja wali kota, rumah dinas, dan rumah pribadi yang bersangkutan.

Seperti diketahui, hari Senin (17/10), KPK menetapkan Wali Kota Madiun Bambang Irianto sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi dan gratifikasi terkait pembangunan pasar besar Kota Madiun tahun anggaran 2009-2012.

Bambang disangkakan pasal 12 huruf i atau pasal 12 B atau pasal 11 UU No. 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU No. 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Terkait perkara itu, penyidik KPK sudah menggeledah kantor Wali Kota Madiun, rumah dinas pribadi Bambang Irianto, rumah anak Bambang, dan kantor PT Cahaya Terang Satata milik Bambang, sedangkan di Jakarta penyidik menggeledah PT Lince Romauli Raya. Nilai proyek pasar tersebut mencapai Rp 76,523 miliar untuk anggaran tahun jamak pada 2009-2012.

Kasus dugaan korupsi Pasar Besar Madiun mencuat pada awal 2012 ketika Kejaksaan Negeri Madiun menduga proses lelang dan pembangunan proyek tersebut melanggar Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 35 Tahun 2011 tentang perubahan atas Perpres Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

Dugaan lain adalah terdapat pelanggaran jadwal pengerjaan, kualitas, serta model konstruksi bangunan.

Kejaksaan Tinggi Jawa Timur selanjutnya mengambil alih perkara dugaan korupsi ini namun pada Desember 2012, Kejati Jawa Timur menghentikan penyelidikan kasus tersebut karena dinilai tidak ada kerugian negara. Hingga pada Agustus 2015, kasus dugaan korupsi Pasar Besar Madiun tersebut akhirnya diusut oleh KPK. (Ant)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home