KPK Tetapkan Bupati Tapanuli Tengah Tersangka Suap

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Bupati Tapanuli Tengah Raja Bonaran Situmeang (RBS) menjadi tersangka terkait dengan kasus dugaan suap dalam penanganan perkara sengketa pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Tapanuli Tengah yang melibatkan mantan Ketua Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar. Hal tersebut disampaikan oleh juru bicara KPK Johan Budi saat menggelar jumpa pers di ruang media center KPK Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (20/8) (Foto-foto: Dedy Istanto).

Juru Bicara KPK Johan Budi saat memberi keterangan terkait penetapan Bupati Tapanuli Tengah Raja Bonaran Situmeang menjadi tersangka di ruang media center KPK Jakarta.

Juru bicara KPK Johan Budi saat menjelaskan tentang proses penetapan Raja Bonaran Situmeang menjadi tersangka atas pengembangan penyidik yang telah menemukan dua alat bukti cukup terkait dengan kasus dugaan suap dalam penanganan perkara sengketa Pilkada di MK.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Bupati Tapanuli Tengah RBS alias Raja Bonaran Situmeang sebagai tersangka. Hal tersebut disampaikan juru bicara KPK, Johan Budi di media center KPK Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (20/8).

RBS ditetapkan sebagai tersangka atas kasus dugaan suap terhadap mantan Ketua Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar dalam penanganan perkara sengketa pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.

Menurut Johan Budi tersangka RBS berdasarkan atas pengembangan yang dilakukan oleh penyidik KPK yang melibatkan Akil Mochtar. Dalam hasil penyidikan KPK telah menemukan dua alat bukti cukup untuk menyimpulkan RBS sebagai tersangka.

KPK hari ini juga melakukan penggeledahan di kediaman RBS di Jalan MH Sitorus No.4 Sibolga, Sumatera Utara sebagai bagian dalam rangkaian proses penyidikan untuk mencari alat bukti lainnya.

Editor : Bayu Probo