KPU Pastikan Maskot Pemilu 2024 Tak Terasosiasi Peserta Pemilu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menegaskan desain Maskot Pemilu 2024 yang memenangkan Lomba Desain Maskot Pemilu 2024, yakni "Sura" dan "Sulu" tidak terasosiasi dengan peserta pemilu mana pun.
"Desain itu kami menghindari adanya asosiasi. Itu yang kami tegaskan ke dewan juri. Kami nyatakan jangan sampai (desain pemenang yang dipilih) misalnya ada asosiasi nomor, akronimnya salah satu kontestan," ujar anggota KPU RI August Mellaz kepada wartawan di Media Center KPU RI, Jakarta, Jumat (25/11).
Menurut dia, KPU RI terlibat langsung memastikan hal tersebut dengan mengikutsertakan anggotanya, yakni August dan Betty Epsilon Idroos sebagai juri dalam perlombaan itu.
August mengatakan keterlibatan dia dan Betty sebagai juri Lomba Desain Maskot Pemilu 2024 memang ditujukan salah satunya untuk memastikan desain yang memenangkan lomba itu tidak terasosiasi dengan peserta pemilu mana pun.
Selain August dan Betty, dewan juri lomba tersebut terdiri atas Rektor Institut Kesenian Jakarta (IKJ) Indah Tjahyawulan, Deputi Program Desain Grafis dan Business Development Manager Multimedia Nusantara Polytechnic Caroline Sunarko, dan dosen IKJ Saut Irianto Manik.
Sebelumnya, August menyampaikan sejak lomba dibuka pada 22 Agustus 2022 hingga ditutup 22 Oktober 2022, ada 540 orang yang mengirimkan desain kepada KPU. Dari 540 orang itu, KPU menerima total desain sebanyak 681 desain maskot.
"Selanjutnya, dewan juri melakukan penilaian dan menetapkan 26 desain Maskot Pemilu 2024," lanjut dia.
Lalu dari 26 desain itu, dewan juri menetapkan 10 desain maskot yang lolos ke babak final dan menentukan desain milik Stephanie, mahasiswi Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Pradita Tangerang, Banten, sebagai pemenangnya.
Maskot Pemilu 2024 "Sura" dan "Sulu" yang merupakan singkatan dari "suara rakyat" dan "suara pemilu" itu menghadirkan gambaran dua burung jalak bali. Sura adalah burung jalak bali jantan yang mewakili pemilih laki-laki dan Sulu merupakan burung jalak bali betina yang mewakili pemilih perempuan.
Sejumlah simbol kepemiluan pun hadir dalam desain maskot itu, seperti logo KPU di atas baju putih yang dikenakan Sura dan Sulu serta paku sebagai alat mencoblos yang digenggam kedua burung tersebut.
August mengatakan maskot itu akan diluncurkan secara resmi dalam kegiatan konsolidasi nasional yang digelar KPU RI dengan melibatkan sekitar 6.000 personel KPU di Tanah Air, di Ancol Jakarta, 1-3 Desember 2022.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...