Polwan Pawangi Anjing Pelacak Mencari Korban Gempa Cianjur
CIANJUR, SATUHARAPAN.COM-Polisi Wanita (Polwan) turut mempawangi anjing pelacak atau K-9 untuk mencari korban gempa Cianjur yang belum ditemukan. Sebanyak dua polwan dari Mabes Polri dan satu dari Ditsatwa Polda Jawa Barat (Jabar) dilibatkan mempawangi 17 K-9 di Desa Cijedil dan Tapal Kuda, Cianjur.
Salah satu polwan Mabes Polri, Bripda Debby Aprilyani menceritakan, jajarannya membawa anjing pelacak guna mencari jenazah. Sembilan ekor anjing bertugas mencari jenazah dan satu bertugas mencari orang hidup.
“Setiap turun ke satu lokasi, ada empat anjing yang dikerahkan. Saya bertugas sebagai pawang di sini, jadi mengendalikan satu anjing bernama Ari untuk mencari titik diduga terdapat jenazah,” kata Debby di lokasi gempa Cianjur, Jabar, Jumat (25/11/2022).
Sebagai pawang, Debby sudah melatih salah satu anjing K-9 bernama Ari sejak lama. Dengan begitu, kata Debby, ketika ada bencana seperti ini, Ari langsung diarahkan ke lokasi yang berdasarkan informasi terdapat warga tertimbun longsor.
Bagi Debby, cuaca dan gempa susulan masih menjadi tantangan pencarian korban ini. Kendati demikian, Debby belum menemui kendala saat mencari korban bersama K-9.
“Tidak ada kendala pada anjingnya, cuma memang ke lokasi kita gendong karena medannya agak susah dan agar tidak terjadi luka pada anjingnya,” katanya.
Sejauh ini, kata Debby, sudah ditemukan empat jenazah dari proses pencarian oleh K-9. Debby mengatakan, upaya itu akan terus dilakukan hingga semua korban ditemukan.
Sementara itu, anggota Ditsatwa Polda Jabar, Bripda Indah Saraswati mengungkapkan, anjingnya yang bernama Pedro bertugas mencari orang hidup. Sejak awal dikerahkan, tidak ada titik yang ditemukan Pedro.
Indah membeberkan, anjing Pedro juga dirangsang dengan bau busuk sintetis untuk memancing instingnya sebelum mencari korban. Dengan begitu, Pedro bisa lebih membantu proses pencarian korban hilang yang sudah meninggal.
Indah menyebut Pedro juga dilatih kala waktu istirahat. Hal itu dilakukan untuk mengasah instingnya agar bisa menemukan titik tujuan. “Biasanya disuruh mencari selama 20 menit saja, karena kalau lebih biasanya tidak fokus. Kalau mau lanjut lagi istirahat dulu satu jam, baru mulai lagi,” kata Indah.
Peran polwan memperlihatkan salah satu bentuk totalitas Polri dalam menjalankan tugas pencarian korban hilang akibat gempa Cianjur ini. Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo menerangkan, polwan juga memiliki peran lainnya yang sangat penting di operasi kemanusiaan ini, seperti dapur umum, trauma healing, dan pembagian bahan pokok ke pengungsi.
“Jadi, polwan ini memiliki peran penting dalam penanganan gempa Cianjur ini, mulai dari pencarian korban oleh K-9, trauma healing, dapur umum, dan Dokkes,” kata Dedi.
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...