KPU-RI Siapkan Jaksa dan Pengacara Guna Hadapi Gugatan di MK
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM â Ketua Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU-RI), mengatakan, telah menyiapkan jaksa pembela dan pengacara profesional, untuk menghadapi gugatan nan dilayangkan partai politik peserta Pemilu 2014 ke Mahkamah Konstitusi (MK).
âSebenarnya kami mengharapkan tidak ada gugagatan di MK, tapi itu merupakan hak partai politik dan caleg. Jadi, kami akan menunggu perkembangan pencatatannya saja dari Makamah Konstitusi, tentang jumlah gugatan disana,â ucap Husni, saat ditemui usai menutup rapat pleno penetapan hasil perolehan suara Pemilu 2014 tingkat nasional, di Kantor KPU-RI, Jakarta, Sabtu (10/5) dini hari.
Selama proses rekapitulasi penghitungan hasil perolehan suara Pemilu 2014 tingkat nasional berlangsung, sejak Sabtu (26/4) hingga Jumat (9/5), saksi partai politik sering melakukan interupsi dan menyampaikan beberapa temuan masalah terkait penyelenggaraan pemilu. Menurut Husni hal tersebut merupakan bagian dari dinamika dan pelajaran.
âSemua harus belajar dari forum ini, termasuk partai politik (parpol), dan kami. Kedepannya, hal-hal yang menjadi masalah di daerah harus didorong  agar dapat selesai pada tingkat daerah tersebut, dan tidak perlu menunggu forum nasional. Sehingga, tugas kita tidak menumpuk disini. Ini, yang akan kami benahi secara intenal dan kami akan memperkuat koordinasi seluruh jajaran, agar efektif dalam bertugas,â kata Husni
Selanjutnya, Ketua KPU-RI itu ingin melakukan penataan organisasi, seperti memberhentikan beberapa anggota.
âDalam waktu dekat kami akan lakukan evaluasi pada personil-personil nan diproses secara hukum dan etik, supaya persiapan jelang Pemilu Presiden 2014 bisa berjalan dengan baik, dengan sumber daya manusia yang lebih bisa dipercaya untuk menjalankan pemilu ini dengan baik,â Husni menambahkan.
Sistem manajemen harus dierbaiki, seperti distibusi logistik, dan sistim informasi, agar pemilu yang berintegritas dapat terwujud.
âMenurut target, partisipasi yang diharapkan ialah mencapai 75 persen, dan kita berhasil mencapai 75,15 persen. Tapi, kami tidak puas  begitu saja dengan angka itu. Semoga pemilihan presiden lebih baik dari itu, kemarin kita menggerakan relawan demokrasi. Sekarang kita harus memikirkan strategi lainnya, agar persebaran lebih merata.
Editor : Bayu Probo
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...