Krill, Udang Kecil Jadi Senjata Ampuh Atasi Sampah Plastik
AUSTRALIA, SATUHARAPAN.COM – Krill, udang yang ukurannya sangat kecil, memiliki tempat paling bawah di rantai makanan. Tapi mereka terbukti menjadi senjata rahasia untuk mengatasi sampah plastik di laut. Hanya dengan satu kali membuang kotoran dari tubuhnya.
Hewan mungil ini menelan plastik berukuran mikro, dan menghancurkannya menjadi ukuran nano yang lebih kecil melalui sistem pencernaannya.
Inilah hasil penelitian yang dipublikasikan di Nature Communications, yang juga bagian dari penelitian Dr Amanda Dawson dari Universitas Griffith di Australia.
Dr Dawson mengatakan "sangat terkejut" dengan hasil penelitiannya.
"Sebenarnya, butuh waktu lama untuk meyakini hasil penelitian saya sendiri, saya kembali mengujinya," katanya.
"Cukup mengejutkan saat menemukan krill bisa mengurai plastik menjadi potongan-potongan kecil."
"Yang paling signifikan, kita memberi makan krill dengan plastik baru, tapi nyatanya plastik mikro di alam sudah terdegradasi. Jadi jika krill bisa mengurai plastik baru, apa yang bisa lakukan dengan plastik bekas?"
Namun, menurut Dr Dawson terlalu dini untuk menganggap krill sebagai pahlawan lingkungan, karena butuh lebih banyak penelitian untuk dilakukan.
Penelitian krill ini, ia lakukan di akuarium krill milik Australian Antartic Division (AAD) yang berada di Hobart, Tasmania.
Pakar krill, Rob King, mengatakan, udang kecil ini mampu memakan hewan seukurannya sendiri. Sehingga dapat dimengerti jika mereka menelan plastik mikro, yang berukuran di bawah 5 milimeter.
Ada sampai 500 juta ton krill di Samudra Selatan, yang masing-masing menyaring 86 liter air laut sehari.
"Ada begitu banyak krill di Samudra Selatan, setiap hari miliaran ton air laut Antartika disaring secara efektif oleh krill," katanya.
"Ini menjadi filter besar yang mengurai plastik."
Rob juga mengatakan, semua plastik di laut pada akhirnya akan terurai, tapi krill mempercepat prosesnya.
"Kita perlu tahu hewan jenis krustasea lain yang juga bisa melakukannya, kemungkinan besar akan banyak karena mereka memiliki mekanisme penguraian yang serupa di saluran pencernaan mereka," katanya.
Penelitian ini juga menimbulkan pertanyaan lebih lanjut soal dampak penemuan tersebut.
"Dengan mengurainya, krill membuat plastik ini tersedia untuk diurai bagi organisme lain yang lebih kecil," katanya.
Rob mengatakan, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan, di saat AAD mencapai terobosannya.
"Ini adalah sesuatu yang ingin kami coba dengan beberapa spesies lain, pertama-tama kita perlu mendapatkan kapal dan menjalankan sistemnya."( australiaplus.com)
Editor : Sotyati
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...