Krisis Kemanusiaan Yaman
RIYADH, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah Saudi Arabia pada Kamis (7/5) kemarin mengajukan gencatan senjata kemanusiaan selama lima hari di Yaman. Lima hari waktu tersebut digunakan untuk mendistribusikan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat Yaman yang dilanda konflik perang yang dilakukan oleh para pemberontak.
Menurut kabar Menteri Luar Negeri Saudi Arabia Adel al-Jubeir telah mengajukan gencatan senjata setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry. Namun mengenai penentuan tanggal belum dapat dipastikan, pihaknya berharap pemberontak Huthi juga dapat menetapkan kapan gencatan untuk bantuan kemanusiaan dapat dilakukan.
Perang yang dilancarkan oleh Saudi Arabia melalui serangan udaranya telah menghancurkan bangunan rumah serta gedung yang banyak memakan korban jiwa terutama masyarakat sipil. Selama berminggu-minggu serangan tersebut terjadi, mendatangkan kekhawatiran bertambahnya koban jiwa masyarakat sipil dan meningkatnya krisis kemanusiaan di negara tersebut.
Pada Rabu (6/5) lalu setidaknya 38 warga sipil tewas, sementara 95 jiwa mengalami cidera dan luka termasuk anak-anak dan perempuan saat terjadi serangan yang diarahkan kepad orang-orang yang mencoba melarikan diri dari Aden melalui jalur laut.
Berikut ini gambaran kondisi terhadap nasib anak-anak Yaman yang bertahan hidup di kota konflik Sanaa, Yaman yang kini krisis kemanusiaan. (AFP).
Editor : Eben Ezer Siadari
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...