Mengenal Lebih Dekat Tradisi 400 Tahun Geisha
TOKYO, SATUHARAPAN.COM – Dunia Geisha telah menjadi bagian dari tradisi budaya Jepang selama 400 tahun. Meski dunia Barat memandang sebelah mata kehidupan dan peran Geisha yang dipersepsikan sebagai wanita penjaja jasa seks, nyatanya seorang Geisha sejati jarang terlibat berhubungan intim dengan para pelanggannya. Faktanya Geisha lebih cenderung sebagai sosok entertainer atau seorang yang dapat menghibur para audiensnya.
Pandangan keliru terhadap keberadaan Geisha seakan membuat dunia mereka tertutup bagi orang luar atau wisatawan yang hanya sekilas memandang atau hanya sekadar melewatinya. Belum lama ini seorang jurnalis foto bernama Lucas Vallecillos asal Spanyol mendapatkan akses untuk merekam gambar kehidupan para wanita yang hingga saat ini masih mempertahankan budaya itu, lengkap dengan pakaian tradisionalnya yang sudah berabad-abad lamanya.
Apa yang dilakukan oleh Lucas belum pernah terjadi sebelumnya dengan mengangkat tema tentang keberadaan wanita Geisha. Geisha dalam bahasa Jepang berarti “ orang seni “ atau orang trampil dalam seni tradisional dengan berbagai ragam seperti tari, menyanyi, atau upacara minum teh yang sampai saat ini masih dipertahankan.
Editor : Eben Ezer Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...