Krisis Keuangan, Republik Angola Minta Bantuan IMF
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Republik Angola, Afrika mengumumkan bahwa pihaknya meminta bantuan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF), pada hari Rabu (6/5), setelah anjloknya harga minyak memorak-morandakan keuangan pemerintah.
IMF mengatakan diskusi mengenai kemungkinan program bantuan tiga tahun akan digelar pekan depan di Washington.
“Penurunan tajam harga minyak sejak pertengahan 2014 merupakan tantangan terbesar bagi para pengekspor minyak, khususnya bagi mereka yang belum mendiversifikasi ekonominya,” menurut pernyataan IMF.
“IMF siap membantu Angola mengatasi masalah ekonomi yang dihadapinya saat ini dengan mendukung paket kebijakan yang komprehensif untuk mempercepat diversifikasi ekonomi sambil menjaga stabilitas makro-ekonomi dan keuangan.”
Republik Angola sangat bergantung pada sektor minyak yang menyumbang 95 persen pendapatan ekspor dan lebih dari setengah penerimaan pemerintah.
Pemerintah negara tersebut juga menyatakan pihaknya “menyadari bahwa ketergatungan pada sektor minyak menimbulkan kerentanan terhadap keuangan publik dan perekonomian yang lebih luas.”
Republik Angola “akan bekerja sama dengan IMF untuk menyusun dan merancang reformasi kebijakan dan struktural yang bertujuan meningkatkan stabilitas makro-ekonomi dan keuangan, termasuk melalui disiplin fiskal,” kata pernyataan itu.
Program Extended Fund Facility tiga tahun IMF biasanya menawarkan bantuan keuangan bagi keuangan pemerintah sekaligus mewajibkan reformasi disiplin yang sering kali meliputi pemangkasan belanja dan upaya pengumpulan pajak lebih besar. (AFP/Ant)
Editor : Eben E. Siadari
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...