Krisis Pengungsi Suriah Mendekati Titik Balik Berbahaya
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Krisis pengungsi di Suriah mendekati “titik balik berbahaya”, karena hampir empat juta warga Suriah menghadapi kondisi hidup yang memburuk di pengasingan, kata kepala pengungsi PBB memperingatkan, Kamis (26/02).
Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, Antonio Guterres mengatakan, kepada Dewan Keamanan sifat dari krisis pengungsi berubah dan menyerukan dukungan besar internasional, untuk negara-negara yang telah membuka perbatasan mereka guna menerima warga sipil yang melarikan diri.
Di saat tingkat keputusasaan meningkat, dan ruang perlindungan yang tersedia menyusut, kita sedang mendekati titik balik yang berbahaya, “ katanya kepada dewan tersebut.
Hampir 12 juta orang terlantar, akibat perang yang berlangsung selama hampir empat tahun di Suriah, termasuk 3,8 juta yang telah melarikan diri ke negara-negara tetangga seperti Turki, yang saat ini merupakan negara penerima pengungsi terbesar di dunia.
Guterres memperingatkan, hampir dua juta pengungsi Suriah berusia di bawah 18 tahun, banyak yang tidak memiliki akses terhadap pendidikan atau pekerjaan, berisiko menjadi generasi yang hilang dan lebih dari 100.000 anak yang lahir di pengasingan kemungkinan tidak bisa memiliki kewarganegaraan.
“ Jika hal ini tidak ditangani dengan benar, krisis ini akan memiliki konsekuensi yang sangat besar tidak hanya untuk masa depan Suriah tetapi untuk seluruh wilayah, “ katanya.(AFP/Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...