Krisis Thailand: Kaos Merah Peringatkan Ancaman Perang Saudara
BANGKOK, SATUHARAPAN.COM - Para pemimpin gerakan pro-pemerintah Thailand pada Sabtu (5/4) memperingatkan setiap upaya untuk menggulingkan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra bisa memicu perang saudara.
Mereka mengeluarkan peringatan dalam sebuah aksi demonstrasi di luar Bangkok -aksi pertama gerakan "baju merah" di dekat ibu kota semenjak bentrokan pecah pada bulan November.
Penentang Yingluck dan partainya telah mengajukan kasus hukum terhadap dirinya. Selama berbulan-bulan protes massa anti-pemerintah telah gagal menggeser Yingluck.
Jatuporn Promphan ketua pro-pemerintah Front Persatuan untuk Demokrasi Melawan Kediktatoran (United Front for Democracy Against Dictatorship/UDD) di depan puluhan ribu pendukungnya, mengatakan lembaga peradilan mencoba "untuk mengambil alih kekuasaan tanpa pemilu".
"Apa yang kita paling prihatinkan -bahwa kita ingin memperingatkan semua pihak- adalah perang saudara, yang kita tidak inginkan terjadi," kata Jatuporn Promphan.
"Ini akan terjadi jika ada kudeta dan demokrasi dicuri."
Kecemasan
Yingluck tengah menghadapi kasus hukum termasuk tuduhan mengabaikan tugas dan penyalahgunaan kekuasaan yang memungkinkan dicopot dari jabatannya dalam beberapa minggu mendatang.
Sementara itu pengunjuk rasa anti-pemerintah terus melakukan demonstrasinya dari markas mereka di Lumpini Park pusat kota Bangkok.
Pemerintah menggelar pemilu pada bulan Februari, tapi terhalang oleh aksi demonstran.
Partai Yingluck telah memenangkan lima pemilu terakhir, tapi lawannya berpendapat bahwa demokrasi Thailand begitu sangat cacat sehingga harus direformasi sebelum pemilu lain dapat diselenggarakan.
Faktor lain yang mendorong konflik adalah kecemasan akut atas kesehatan Raja Bhumibol Adulyadej yang sedang sakit.
Kaos merah dalam aksi demonstrasi hari Sabtu (5/4) secara terbuka menunjukkan dukungannya pada putra Mahkota Vajiralongkorn. Dia adalah pewaris yang ditunjuk tetapi beberapa elit kerajaan diyakini akan melawan Vajiralongkorn. (bbc.co.uk)
Duta Besar: China Bersedia Menjadi Mitra, Sahabat AS
BEIJING, SATUHARAPAN.COM-China bersedia menjadi mitra dan sahabat Amerika Serikat, kata duta besar C...