Krisis Uang, Separuh Gereja Anglikan di Inggris Terancam Tutup
LONDON, SATUHARAPAN.COM – Gereja Katedral Anglikan akan terpaksa memungut bayaran bagi masyarakat atau wisatawan yang ingin memasuki gereja tersebut atau akan menghadapi ancaman penutupan. Langkah ini terpaksa dilakukan karena gereja Anglikan sedang menghadapi krisis keuangan dan mahalnya biaya perawatan.
Krisis keuangan mengancam masa depan bagi sebagian gereja katedral Anglikan di Inggris, kata ketua kelompok kerja baru mengingatkan.
Baru-baru ini sembilan dari 42 katedral memungut bayaran untuk dapat masuk ke gereja, tapi langkah ini bisa berubah di tengah kesulitan keuangan yang parah.
Adrian Newman, uskup di Stepney mengatakan gereja saat ini sedang mengalami ‘tantangan skala baru dan dalam’ di tengah upaya mereka untuk tetap bertahan.
“Saya perkirakan mungkin setengah dari gereja-gereja katedral sedang menghadapi tantangan keuangan yang signifikan, meskipun banyak dari mereka sedang mencari cara bagaimana bisa bertahan,” kata dia kepada The Guardian.
“Meskipun ini sepertinya tidak bisa dibayangkan, sangatlah mungkin membayangkan situasi di mana gereja bisa berada di dalam keadaan yang benar-benar menyedihkan dan sepertinya tidak ada jalan keluar.”
Newman saat ini memimpin kelompok kerja Dewan Gereja di Inggris untuk mencari cara bagaimana gereja-gereja katedral mengumpulkan dana. Saat ini, 42 gereja katedral Anglikan beroperasi secara mandiri dan dijalankan sendiri oleh dekan.
Namun, meski saat ini mereka berupaya untuk menambah jumlah pengunjung, pendapatan gereja katedral juga mengalami peningkatan.
Gereja-gereja katedral yang meminta donasi dinilai lebih buruk bila dibandingkan gereja yang mengenakan biaya masuk bagi pengunjung ke katedral, menurut wakil ketua kelompok kerja Vivienne Faull.
Dia sempat menolak gagasan terkait pengenaan biaya masuk ke gereja.
Westminster Abbey memungut bayaran sebesar £20 (Rp 340.000) untuk orang dewasa, yang biasanya dikunjungi oleh wisatawan asing.
Sebaliknya, Katedral Durham tidak mengenakan biaya masuk bagi pengunjung, dan menerima sumbangan sebesar £150.000 (Rp 2,5 miliar) dari 750.000 pengunjung setiap tahunnya.
Para penatua tidak bermaksud untuk memungut biaya masuk ke katedral, namun pejabat tinggi gereja sedang melakukan pameran tetap yang tiketnya seharga £7,50 (Rp 127.500), yang diyakini sebagai cara lain untuk mengumpulkan dana.
Kelompok kerja dibentuk setelah penyelidikan formal mengenai pengelolaan Katedral Peterborough awal tahun ini setelah mengalami ‘krisis arus kas’.
Uskup Donald Allister mengatakan pada saat itu: “Kondisi Peterborough telah meyakinkan saya bahwa tingkat kemandirian yang saat ini dinikmati oleh gereja katedral menimbulkan risiko serius bagi reputasi seluruh gereja dan begitu pula efektivitas visi kami.”
Pada bulan Februari, Uskup Canterbury Justin Welby mengatakan bahwa gereja-gereja katedral tidak terlalu merugi, setelah Gereja Inggris menolak untuk menyelamatkan Gereja Katedral Guildford dari kebangkrutan.
Dia mengatakan gereja-gereja katedral adalah badan mandiri dan tidak bisa bergantung pada bantuan dari luar gereja. “Terkadang dikatakan bahwa katedral adalah bank besar bagi Dewan Gereja Inggris – yang terlalu besar untuk bangkrut – dan bahwa seluk beluk keuangan yang sangat serius merupakan salah satu faktor pendorong bagi gereja Guildford dalam menjalankan pengajuan ini dinilai tidak begitu serius karena gereja lokal akan ‘menyelamatkan mereka sebelum benar-benar bangkrut’. Namun, ini tidak akan terjadi.”
Katedral Guildford menghasilkan £100.000 (Rp 1,7 miliar) per tahun dan mendapat pukulan keras ketika dewan setempat menolak rencana pembangunan perumahan di negaranya yang akan menghasilkan £10 juta (Rp 170 miliar).
Gereja itu membutuhkan biaya £3.500 (Rp 59 juta) per hari agar tetap beroperasi, namun rata-rata pengunjung hanya memberikan sumbangan sebesar £35 (Rp 595.000).
Bagaimanapun, petinggi gereja Katedral Guildford, Dianna Gwilliams mengatakan mereka tidak ada rencana untuk menutup gereja.
Mereka akan melakukan pertemuan dalam minggu ini untuk membahas biaya perawatan bangunan gereja.
Kelompok Kerja Katedral diharapkan dapat menyampaikan laporan penggalangan dana pada Desember tahun 2017 ini. (telegraph.co.uk)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...