Kritikus Putin, Alexei Navalny, Dipindahkan ke Koloni Hukuman
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kritikus Kremlin, Alexei Navalny, telah dipindahkan ke koloni hukuman di luar Moskow untuk menjalani hukuman penjara, kata komisi publik pada hari Minggu (28/2), beberapa pekan setelah dia kembali ke Rusia setelah sembuh akibat diracuni.
Keberadaan Navalny tidak diketahui sejak hari Kamis ketika sekutunya mengetahui bahwa dia dipindahkan dari salah satu penjara paling terkenal di Moskow ke lokasi yang dirahasiakan.
Navalny, 44 tahun, ditangkap sekembalinya dari Jerman bulan lalu dan telah dijatuhi hukuman lebih dari sua setengah tahun karena pelanggaran pembebasan bersyarat yang menurut dia dibuat-buat.
Dia telah dipindahkan ke koloni hukuman di wilayah Vladimir, kata Komisi Pemantau Publik Moskow yang membela hak-hak tahanan dan memiliki akses ke orang-orang yang ditahan, kata di situsnya.
Kantor berita negara TASS menetapkan bahwa Navalny akan menjalani masa hukumannya di koloni hukuman nomor 2 di kota Pokrov, sekitar 100 kilometer timur Moskow.
Ruslan Vakhapov, seorang aktivis lokal dari kelompok hak asasi narapidana yang Dipenjara di Rusia, menggambarkan kondisinya sangat parah. Singkatnya, ini adalah koloni yang buruk, kata Ruslan Vakhapov kepada Reuters melalui telepon.
Banyak tahanan bekerja sama dengan administrasi koloni dan membantu mereka untuk mengontrol narapidana lain dengan cermat, menyiksa mereka jika mereka melanggar jadwal harian yang ketat, kata Vakhapov.
"Jika ada kebutuhan untuk mencegah Navalny berkomunikasi dengan orang lain, tidak ada yang akan berbicara dengannya," kata aktivis itu. "(Jika terjadi sesuatu), dia tidak akan bisa meminta bantuan sampai pengacaranya datang," tambahnya.
Seorang petugas jaga yang menerima telepon di penjara menolak menjawab pertanyaan tentang Navalny.
Navalny akan dikarantina sebagai tindakan pencegahan terhadap penyebaran virus corona sebelum bergabung dengan tahanan lain di koloni itu, kata komisi pemantau, menurut kantor berita RIA.
Sebelumnya pada hari Minggu (28/2) seorang sekutu Navalny, Leonid Volkov, meminta pihak berwenang di Twitter untuk memberikan informasi resmi tentang keberadaannya dan akses kepadanya oleh pengacaranya.
Navalny, kritikus Presiden Vladimir Putin terkemuka, menderita keracunan yang hampir mematikan di Siberia pada bulan Agustus yang oleh banyak negara Barat dikatakan sebagai agen saraf. Navalny menuduh Putin memerintahkan percobaan pembunuhannya.
Putin membantahnya, dan berbalik menuduh Navalny sebagai bagian dari kampanye trik kotor yang didukung AS untuk mendiskreditkannya. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...