KSAD: TNI Kawal Distribusi Pupuk ke Petani
BOJONEGORO, SATUHARAPAN.COM – Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menginstruksikan jajarannya ikut mengawal pendistribusian pupuk bersubsidi sampai di petani, sebagai usaha mengamankan produksi padi secara nasional dan usaha menjaga swasembada beras.
“Kami minta seluruh jajaran TNI sampai Babinsa ikut mengawal pendistribusian pupuk sampai petani. Kalau ada permasalahan dengan pendistribusian segera melapor, sebab kebutuhan pupuk berpengaruh dengan produksi,” kata KSAD, dalam dialog dengan petani usai panen padi di lahan banjir Bengawan Solo di Bojonegoro, Rabu (21/1).
Lebih lanjut ia menjelaskan, TNI ikut membantu mengamankan produksi tanaman padi secara nasional sebagai usaha menjaga swasembada beras, karena memperoleh perintah langsung dari Presiden Joko Widodo.
“Kalau TNI sudah memperoleh perintah dari Presiden, ya harus berhasil. Taruhannya kalau tidak berhasil jabatan saya bisa dicopot,” ucapnya, menegaskan.
Oleh karena itu, mantan Pangdam V/Brawijaya ini menjelaskan pihaknya juga akan melakukan koordinasi dengan Menteri Pekerjaan Umum (PU) terkait percepatan pembangunan Bendung Karangnongko Bengawan Solo, sebagaimana usulan Bupati Bojonegoro Suyoto.
Sesuai gambaran yang diterima, katanya, keberadaan Bendung Karangnongko tersebut akan meningkatkan produksi tanaman padi di daerah setempat, bahkan juga Lamongan dan Gresik.
Apalagi, lanjut dia, Provinsi Jawa Timur pada 2015 memperoleh target untuk meningkatkan produksi tanaman padi menjadi 14 juta ton GKG, yang tahun lalu hanya 12 juta ton Gabah Kering Giling (GKG).
“TNI juga akan melakukan berbagai langkah lainnya agar produksi tanaman padi secara nasional terus meningkat, seperti mengoordinasikan dengan Menteri Pertanian mengenai pembangunan jaringan irigasi,” ia menandaskan.
Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Hasil Sembiring menjelaskan, saat ini Indonesia tidak impor beras, bahkan produksinya surplus sekitar 8 juta ton/tahun.
“Kita rata-rata masih surplus beras sekitar 8 juta ton, ya tidak ada alasan impor,” tandasnya.
Pada kesempatan itu, Bupati Bojonegoro Suyoto mendesak agar Pemerintah mempercepat pembangunan Bendung Karangnongko Bengawan Solo, sebab keberadaannya bisa meningkatkan produksi tanaman padi.
“Saat ini produksi tanaman padi di Bojonegoro mencapai 856 ribu ton GKG/tahun. Target kami produksi padi bisa mencapai 1 juta ton GKG kalau Bendung Karangnongko sudah dibangun, apalagi pembangunan Waduk Gongseng juga sudah selesai,” katanya menegaskan. (Ant)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...