Indonesia Terus Pantau Keamanan di Yaman
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri menyatakan keprihatinan atas perkembangan keamanan yang terjadi di Sana`a, ibu kota Yaman, setelah kelompok Al-Houthi menyerang dan menguasai Istana Kepresidenan Yaman pada Selasa (20/1).
Pernyataan tersebut disampaikan dalam siaran pers dari Kemlu RI yang diterima di Jakarta, Rabu (21/1).
Indonesia menilai serangan itu dapat menimbulkan ketegangan baru semenjak kesepakatan antara pemerintah Yaman dan kelompok Al-Houthi pada September 2014.
Oleh karena itu, pemerintah Indonesia berharap pihak-pihak yang bertikai di Yaman dapat menahan diri serta memperhatikan keselamatan dan mengutamakan perlindungan seluruh warga sipil di Yaman, khususnya ibu kota Sana`a.
Selain itu, pemerintah Indonesia terus berkomunikasi dan memantau dari dekat kondisi di Yaman melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Sana`a.
Menurut pihak Kemlu, warga Indonesia telah diimbau untuk terus waspada dan berhati-hati serta selalu menjalin komunikasi dengan KBRI di Sana`a dan sesama warga Indonesia lainnya.
Sebelumnya, para gerilyawan Houthi mengepung kediaman Perdana Menteri Yaman Khaled Bahhah di Istana Kepresidenan, kata Menteri Informasi Yaman Nadia Al-Saqaf, Selasa (20/1).
Gerilyawan Houthi yang bersenjata mengambil posisi strategis di sekitar Istana Presiden dan daerah pegunungan di dekatnya.
“Penyebaran yang tampaknya makin besar,” kata Al-Saqaf dalam siaran pers yang diunggah pada halaman Facebook-nya. (Ant)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...