KTT ASEAN Bahas Konflik Laut Cina Selatan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Konflik yang terjadi di Laut Cina Selatan menjadi pembahasan utama dalam Konferensi Tingkat Tinggi Association of Southeast Asian Nations (KTT ASEAN) atau ASEAN Summit ke-22 yang berlangsung tanggal 24-25 April 2013. KTT ASEAN ini secara resmi dibuka oleh Sultan Brunei Darussalam, Hassanal Bolkiah, pada Rabu (24/4) di Bandar Seri Begawan, Brunei. KTT ASEAN ini dibuka dengan tema “Masyarakat kita, masa depan kita bersama”.
Kesepuluh pemimpin negara anggota ASEAN turut menghadiri KTT ASEAN ini. Mereka adalah Sultan Brunei Darussalam, Hassanal Bolkiah, Perdana Menteri Thailand, Yingluck Shinawatra, Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, Perdana Menteri Laos, Thongsing Thammavong, Presiden Myanmar, U Thein Sein, Perdana Menteri Vietnam, Nguyen Tan Dung, Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden Filipina, Benigno S Aquino III, Perwakilan Perdana Menteri Malaysia, Tan Sri Abu Zahar Ujang. Juga dihadiri oleh Sekretaris Jenderal ASEAN, Le Luong Minh.
Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri RI, Gusti Agung Wesaka Puja, di Empire Hotel and Country Club, Brunei Darussalam menyampaikan bahwa pada Rabu malam, akan diadakan pertemuan yang membahas mengenai permasalahan di Laut Cina Selatan, seperti dikatakan dalam situs milik Presiden RI. Permasalahan yang terjadi di Laut Cina Selatan memang melibatkan sejumlah negara, termasuk juga negara-negara anggota ASEAN. Negara-negara itu adalah Cina, Taiwan, Brunei, Malaysia, Filipina, Vietnam.
Mereka mengklaim memiliki kawasan di Laut Cina Selatan. Klaim ini terkait pada masalah eksplorasi minyak, gas, dan hak penangkapan ikan, yang juga mengarah pada masalah teritorial. Menyangkut masalah ini, negara-negara ASEAN menyerukan dan mendesak seluruh negara-negara yang terlibat konflik, agar bersatu untuk bisa menemukan dasar dan pemahaman yang sama guna mencari penyelesaian masalah ini.
KTT ASEAN adalah pertemuan tahunan yang diselenggarakan oleh anggota Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara dalam kaitannya dengan ekonomi, dan pengembangan budaya negara-negara Asia Tenggara. Saat ini ASEAN telah menambah tiga negara sebagai mitra dialog ASEAN yaitu Cina, Jepang, Korea Selatan.
Editor : Sabar Subekti
Kemensos Dirikan 18 Sekolah Darurat Pasca Erupsi Lewotobi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Sedikitnya 18 sekolah darurat didirikan oleh Kementerian Sosial (Kemensos...