KTT Jepang-ASEAN Untuk Perkuat Kerja Sama Keamanan dan Ekonomi
TOKYO, SATUHARAPAN.COM-Para pemimpin Jepang dan Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN), yang memperingati 50 tahun persahabatan mereka, bertemu pada pertemuan puncak khusus pada hari Minggu (17/12) dan diperkirakan akan mengadopsi visi bersama yang menekankan kerja sama keamanan di tengah meningkatnya ketegangan dengan China di laut regional.
Hubungan antara Jepang dan ASEAN dulunya sebagian besar didasarkan pada bantuan Jepang kepada negara-negara berkembang, sebagian karena masih adanya kepahitan atas tindakan Jepang pada masa perang. Namun dalam beberapa tahun terakhir, hubungan ini lebih terfokus pada keamanan di tengah meningkatnya ketegasan Chinadi Laut Cina Selatan, sementara sikap pasifis Jepang pasca perang dan upaya membangun kepercayaan telah memupuk hubungan yang lebih bersahabat.
“Berdasarkan hubungan saling percaya yang kuat, kami berharap Jepang dan ASEAN akan menyatukan kekuatan mereka dan menemukan solusi di era krisis yang sulit diselesaikan oleh satu negara,” kata Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, dalam pidatonya pada hari Sabtu (16/12) malam di State Guest House di Tokyo.
“Ketika kita bersama-sama menciptakan dan membangun perekonomian dan masyarakat yang lebih kuat dan dinamis, kita akan lebih mampu menjamin tatanan internasional yang bebas dan terbuka berdasarkan supremasi hukum,” tambahnya.
Kishida mengusulkan penguatan hubungan antara Jepang dan ASEAN di bidang keamanan serta bisnis, investasi, iklim, teknologi, dan pertukaran manusia. Kishida dan ketua ASEAN tahun ini, Presiden Indonesia Joko Widodo, akan mengumumkan visi bersama pada hari Minggu setelah beberapa sesi.
Pada hari Sabtu, di sela-sela KTT pada 16-18 Desember, Kishida mengadakan serangkaian pembicaraan bilateral seiring upaya Jepang untuk meningkatkan hubungan keamanan bilateral dengan negara-negara ASEAN.
Kishida dan rekannya dari Malaysia, Anwar Ibrahim, menandatangani kesepakatan senilai 400 juta yen (US$2,8 juta) untuk meningkatkan kemampuan keamanan maritim Malaysia. Ini adalah program bantuan keamanan resmi Jepang yang khusus bagi militer negara sahabat untuk membantu memperkuat kemampuan penegakan hukum dan keamanan mereka.
Bantuan tersebut mencakup penyediaan perahu penyelamat dan peralatan lainnya untuk membantu meningkatkan kemampuan militer Malaysia, yang terletak di lokasi penting di jalur laut yang menghubungkan Samudera Hindia dan Asia Timur dan berperan penting dalam operasi peringatan dan pengawasan di seluruh wilayah.
Secara terpisah pada hari Sabtu, Kishida menandatangani kesepakatan dengan Presiden Indonesia, Joko Widodo, menawarkan hibah hingga 9,05 miliar yen (US$63,7 juta) untuk mendanai rencana peningkatan kemampuan keamanan maritim Indonesia dan termasuk kapal patroli maritim skala besar buatan Jepang.
Pada bulan November, Jepang mengumumkan penyediaan radar pengawasan pantai untuk angkatan laut Filipina, dan kedua belah pihak juga sepakat untuk memulai pembicaraan mengenai pakta pertahanan utama yang disebut Perjanjian Akses Timbal Balik yang dirancang untuk memperlancar masuknya pasukan mereka ke wilayah masing-masing untuk latihan militer bersama. .
Pada bulan yang sama, Jepang dan Vietnam sepakat untuk meningkatkan status hubungan mereka menjadi kemitraan strategis komprehensif tingkat atas, di mana mereka akan membahas rincian kemungkinan kesepakatan untuk memperluas kerja sama pertahanan mereka.
Namun negara-negara ASEAN tidak memiliki pendirian yang sama terhadap Tiongkok, karena banyak negara yang memiliki hubungan kuat dan enggan untuk memihak. Para pejabat Jepang mengatakan mereka sadar akan situasi ini dan tidak berusaha membuat mereka memihak.
Jepang juga berharap untuk mendorong kerja sama energi dengan para pemimpin ASEAN untuk inisiatif Komunitas Nol Emisi Asia yang direncanakan pada hari Senin, ketika Perdana Menteri Australia Anthony Albanese diperkirakan akan bergabung secara online. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...