Finlandia Laporkan Serbuan Migran Sebelum Dua Pos Perbatasan dengan Rusia Ditutup
KOPENHAGEN, SATUHARAPAN.COM-Puluhan migran menyeberang ke Finlandia pada hari Jumat (15/12), beberapa jam sebelum penutupan dua titik penyeberangan selatan di perbatasan dengan Rusia ketika negara Nordik itu mengalami masuknya pencari suaka.
Penyeberangan Vaalimaa dan Niirala telah dibuka kembali pada Kamis (14/12) setelah ditutup pada akhir bulan lalu, bersama dengan enam pos Finlandia lainnya di perbatasan dengan Rusia.
Finlandia menyalahkan Moskow karena mengirim migran ke perbatasan dalam upaya mengganggu stabilitas negara tersebut, yang bergabung dengan NATO pada bulan April. Rusia membantah tuduhan tersebut.
“Ini adalah fenomena yang luar biasa. Kami belum pernah melihat lalu lintas seperti ini sebelumnya,” kata wakil komandan perbatasan Samuli Murtonen kepada stasiun televisi Finlandia YLE.
Pada Kamis malam, Penjaga Perbatasan Finlandia telah melaporkan bahwa puluhan migran tanpa dokumen atau visa yang tepat telah tiba di dua pos pemeriksaan tersebut.
Namun, pemerintah Finlandia memutuskan pada hari yang sama untuk menutupnya kembali, efektif pada hari Jumat mulai pukul 22:00 malam. Mereka akan tetap tersegel hingga 14 Januari.
Pembukaan kembali yang singkat ini dimaksudkan sebagai uji coba untuk melihat apakah “fenomena” migran masih ada di perbatasan, menurut pemerintah Finlandia.
Pada akhir bulan November, pemerintahan Orpo memilih untuk menutup seluruh perbatasan sepanjang 1.340 kilometer (830 mil) selama setidaknya dua pekan karena kekhawatiran bahwa Moskow menggunakan migran untuk mengganggu stabilitas Finlandia dalam dugaan tindakan “perang hibrida.”
Pihak berwenang Finlandia mengatakan bahwa hampir 1.000 migran tanpa visa atau dokumen yang sah telah tiba di perbatasan sejak Agustus hingga akhir November, dan lebih dari 900 di antara mereka pada bulan November saja. Jumlahnya jauh lebih tinggi dari biasanya.
Finlandia menuduh Rusia dengan sengaja mengantar para migran, yang sebagian besar mencari suaka di Finlandia, ke daerah perbatasan, yang biasanya dikontrol ketat oleh Rusia oleh Dinas Keamanan Federal, atau FSB. Kremlin membantah bahwa Rusia mendorong migran untuk memasuki Finlandia dan menyesalkan penutupan perbatasan Finlandia.
Terdapat delapan titik perlintasan lalu lintas penumpang dan kendaraan di perbatasan darat Finlandia-Rusia, dan satu pos pemeriksaan kereta api untuk kereta barang. Hingga hari Jumat malam, hanya pos pemeriksaan kereta api antara kedua negara yang tetap buka.
Sebelumnya pada bulan Desember, pihak berwenang Finlandia mengatakan bahwa sebagian besar migran yang tiba pada bulan November berasal dari tiga negara: Suriah, Somalia dan Yaman.
Finlandia, negara berpenduduk 5,6 juta orang, merupakan bagian penting dari sayap timur laut NATO dan bertindak sebagai perbatasan luar Uni Eropa di utara. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Pesan Natal KWI-PGI Tahun 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) dan Konferensi Waligereja Indo...