KTT Kuala Lumpur Tidak Bisa Tanpa Arab Saudi
ABU DHABI, SATUHARAPAN.COM-Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab (UEA), Anwar Gargash, mengatakan bahwa Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kuala Lumpur adalah forum yang salah untuk membahas hal-hal penting dunia Islam.
Dia juga menegaskan kembali sikap Arab Saudi tentang KTT Kuala Lumpur (KL Summit) yang digagas Malaysia. "Apakah mungkin bagi dunia Islam untuk bangkit tanpa kehadiran Arab? Jawaban yang jelas adalah tidak, karena polarisasi, pemisahan, dan prasangka tidak pernah dan tidak akan pernah menjadi solusi," tulis Gargash di akun Twitter yang dikutip Al Arabiya.
Perpecahan antara negara-negara Muslim atas masalah regional jelas pada hari Kamis (ketika KTT dimulai) ketika hanya kurang dari setengah dari negara yang diundang menghadiri KTT empat hari di Kuala Lampur Malaysia.
Sementara semua dari 57 anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) diundang, sekitar 20 negara, termasuk Iran dan Turki, mengirim delegasi mereka.
Arab Saudi, UEA, Mesir, Pakistan, dan Indonesia menolak mengirim delegasi ke pertemuan tersebut. Namun, Presiden Iran, Hassan Rouhani, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, dan Emir Qatar, Tamim bin Hamad Al Thani, hadir.
Dalam pembicaraan lewat telepon dengan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, pada hari Selasa, Raja Salman menegaskan kembali bahwa mengadakan pertemuan di luar OKI bertentangan dengan kepentingan dunia Muslim, dan bahwa masalah yang berkaitan dengan negara-negara anggota harus dibahas melalui organisasi.
OKI sering bertindak sebagai suara kolektif untuk negara-negara Muslim tentang masalah-masalah yang menjadi perhatian bersama.
Editor : Sabar Subekti
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...