Kudeta Militer di Myanmar
NAYPYITAW, SATUHARAPAN.COM-Miliyer Myanmar melancarkan kudeta, mengambil alih kekuasaan eksekutif, lgislatif dan yudikatif negara itu, hari Senin (1/2), dan menahan sejumlah tokoh penting, termasuk Penasihat Negara, Aun San Suu Kyi dalam tahanan rumah.
Kudeta ini menjadi kemunduran bagi Myanmar yang baru dalam dua dekade ini berjuang menjalankan reformasi demokrasi, setelah beberapa dekade dikuasai militer dan terisolasi akibat sanksi oleh sejumlah negara, terutam Barat.
Kudeta dipimpin Komandan Militer, Jenderal Min Aung Hlaing, di mana sbelumnya militer menolak hasil pemilihan umum bulan November yang dimenangkan oleh partai pimpinan Suu Kyi, Liga nasional untuk Demokrasi (NLD).
Kudeta ini dikecam oleh pemimpin sejumlah negara, dan Sekjen PBB. Namun sejauh ini di antara negara anggota ASEAN, baru Singapura yang menyatakan sikap dalam pernyataan yang mengharapkan Myanmar menyelesaikan masalah dengan dialog.
Berikut foto Suu Kyi, dan situasi di Myanmar pada hari Senin (1/2) pagi, beberapa jam setelah militer melancarkan kudeta.
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...