Kuliner Khas Indramayu : Manisan Pentil Mangga (Baby Mango)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM, Manisan Pentil Mangga yang saya kenal di Eretan Indramayu kurang lebih tahun 2000, pertama kali diberikan oleh orang Jatibarang keturunan Tionghoa, demikian Sri Suprapti Guru BPK PENABUR Indramayu menjelaskan.

Manisan pentil mangga bukan dibuat dari pentil mangga yang dipetik dari pohon mangga, tetapi pentil mangga yang jatuh dari pohon dan tidak busuk serta tidak dimakan ulat, jelas Sri.

Awal pembuatan Manisan Pentil Mangga ini,  dimaksud agar  pentil mangga itu tidak sia-sia, tetapi bisa dimanfaatkan menjadi makanan yang  enak rasanya, tambahnya.

Sri Suprapti juga menjelaskan bagaimana proses pembuatan manisan pentil mangga atau dikenal dengan baby manggo ini, 

Bahan yang diperlukan:

2 kg pentil Mangga

1 ltr air

Garam secukupnya

2 kg gula pasir

Cara membuat manisan pentil mangga:

Pertama, pentil mangga yang jatuh dari pohon itu dikumpulkan kurang lebih sampai 2 kg, kemudian dikupas terus dibelah diambil bijinya. Pentil mangga diremas-remas menggunakan garam yang cukup selanjutnya didiamkan di dalam kulkas selama semalam.

Setelah didiamkan semalam di kulkas,  selanjutnya pentil manga itu dicuci sampai bersih kemudian ditiriskan.

Kedua, merebus gula pasir 1 kg dengan  air sebanyak 500 ml sampai mendidih, Kemudian rebusan tadi diangkat dan dituangkan ke dalam pentil mangga yang sudah ditempatkan di sebuah wadah. Biarkan pentil mangga terendam, setelah dingin  didiamkan lagi di dalam kulkas selama satu hari satu malam.

Ketiga, setelah satu hari satu malam pentil mangga dikeluarkan dari kulkas untuk dicuci kembali sampai bersih, kemudian ditiriskan. Untuk yang kedua kali rebus gula pasir 1 kg,  dengan  air 500 ml. Setelah mendidih dan gulanya mencair, air gula itu dituang ke dalam  pentil mangga. Setelah dingin, wadah tempat pentil mangga tadi dimasukkan ke dalam kulkas. Pentil Mangga atau Baby Mango dapat bertahan lama jika di simpan di kulkas

Rasanya manis  ada sedikit  asam terasa segar ketika dimakan siang hari. Selamat mencoba, kata Sri Suprapti.

(Sumber : Sri Suprapti)

Editor : Eti Artayatini