Kulit Buatan untuk Sensor Sentuh
SATUHARAPAN.COM – Teknologi berkembang dengan sangat pesat dan kali inovasi datang melengkapi teknologi sensor sentuh. Para ilmuwan telah membuat langkah maju dalam kemampuan mereka untuk meniru indera peraba.
Seperti dilansir BBC News, tim peneliti dari Amerika Serikat dan China membuat sebuah perangkat percobaan yang bisa merasakan tekanan dalam kisaran yang sama seperti jari manusia. Peneliti telah membuat susunan transistor piezotronic mampu mengkonversi gerak mekanik langsung menjadi sinyal pengendali elektronik.
Sensor pintar yang telah djelaskan dalam majalah Science ini juga bisa membantu robot memiliki sentuhan yang lebih adaptif. Kulit buatan ini menggunakan bundel kawat nano seng yang terdiri atas 8.000 transistor. Setiap transistor dapat menghasilkan sinyal elektronik bila ditempatkan di bawah tekanan mekanik. Transistor sentuh yang sangat seinsitif ini mendapat julukan Taxels, yang sensitivitasnya sebanding dengan ujung jari manusia.
Menurut seorang Profesor di Georgia Institute of Technology, Zhong Lin Wang bahwa setiap gerakan mekanis, seperti gerakan lengan atau jari-jari robot bisa diterjemahkan untuk mengontrol sinyal. "Ini bisa membuat kulit buatan pintar dan lebih seperti kulit manusia. Ini akan memungkinkan kulit untuk merasakan aktivitas di permukaan," ujar Wang.
Perangkat yang dikembangkan oleh Georgia Tech peneliti bergantung pada fenomena fisik yang berbeda. Biaya polarisasi kecil terbentuk ketika bahan piezoelektrik seperti zinc oxide dipindahkan atau ditempatkan di bawah tekanan. Dalam transistor piezotronic, biaya piezoelektrik mengontrol aliran arus melalui kabel seperti tegangan gerbang transistor dilakukan di tiga terminal konvensional.
Teknik ini hanya bekerja dalam bahan yang memiliki kedua sifat piezoelektrik dan semikonduktor. Properti ini terlihat pada kawat nano dan film tipis yang dibuat dari wurtzite dan seng campuran bahan, yang meliputi seng oksida, gallium nitrida dan kadmium sulfida.
Dengan susunan yang transparan yang memungkinkan mereka untuk digunakan pada bantalan sentuh atau perangkat lain untuk sidik jari. Mereka juga fleksibel dan dapat dilipat, memperluas jangkauan manfaat potensial.
Teknologi ini dapat digunakan dalam berbagai bidang, termasuk robotik, maupun perangkat yang sangat kecil (MEMS), antarmuka manusia dengan komputer dan perangkat lainnya yang melibatkan deformasi mekanik. "Ini adalah teknologi yang sangat dasar dan baru yang memungkinkan kita untuk mengontrol perangkat elektronik secara langsung menggunakan agatasi mekanik," tambah Prof Wang.
Editor : Wiwin Wirwidya Hendra
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...