Kunjungi Baltik, Ban Serukan Toleransi dan Saling Pengertian
LITHUANIA, SATUHARAPAN.COM – Dalam kunjungan pertama kali ke Lithuania oleh Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon pada hari Minggu, ia menyerukan negara untuk memperjuangkan invasi, perang dan kengerian Holocaust dan menegakkan nilai-nilai universal seperti toleransi dan saling pengertian.
“Dunia bisa melihat Lithuania adalah contoh yang terbaik dari sejarah dan menempatkan hak asasi manusia dan aturan hukum pada skala prioritas,” kata Ban dalam sebuah pidato di Universitas Vytautas Magnus di Kota Kautas.
Lithuania adalah pemberhentian terakhir dalam perjalanan ke negara-negara Baltik yang membawa Sekjen PBB ke Latvia dan Estonia dan datang pada keesokan malamnya di kamp konsentrasi di Auschwitz-Birkenau di Polandia. Di Polandia, ia akan memberikan penghormatannya kepada para korban.
“Saya percaya hal itu akan menjadi sangat penting untuk mengunjungi kamp-kamp konsentrasi, untuk berjuang bersama para korban, dan untuk menyatakan komitmen kami untuk mengingat masa lalu dan mencegah hal tersebut terjadi di masa depan. Saya juga akan mengingatkan perihal toleransi yang masih mengganggu kita,” katanya.
“Kami melihat racun ini dalam dimensi yang semakin sektarian dalam konflik di Suriah. Kami melihatnya di Republik Afrika Tengah, dimana runtuhnya hukum dan ketertiban telah menyebabkan serangan menghebohkan dan pembalasan antara masyarakat yang telah lama hidup damai.
“Kita melihat di sini, di Eropa, yang masih berusaha untuk menghalau anti-semitisme kuno sementara bergulat dengan gelombang baru diskriminasi terhadap kaum migran, Muslim dan minoritas lainnya.”
Ban menekankan bahwa orang-orang muda harus memimpin dalam membangun budaya perdamaian dan toleransi. “Orang muda adalah pemimpin baru abad ini,” katanya. Ia mencatat bahwa setengah populasi dunia adalah dibawah 25 tahun dimana generasi tersebut adalah generasi terbesar dari orang-orang muda dalam sejarah.
“Dengan teknologi informasi yang baru di ujung jari Anda, Anda dapat menemukan cara-cara baru untuk berhubungan dengan orang-orang berpikiran dan mendukung alasan PBB. Dunia menghadapi tekanan yang luar biasa. Tapi ini juga merupakan momen kesempatan. Dengan begitu banyak yang dipertaruhkan dan lebih banyak lagi yang dapat kita capai – kita perlu rakyat dan bangsa untuk bersatu satu sama lain melalui PBB.
“Saya meminta Anda semua untuk menjadi warga dunia,”
Ban menambahkan bahwa kunjungannya ke Lithuania telah memberinya “Jendela ke keterlibatan dinamis negara Anda pada banyak isu-isu penting yang dihadapi dunia saat ini.” (un.org)
Editor : Bayu Probo
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...